Rabu, 30 Desember 2020

Mimpi Yang Nyata 2

Sepuluh bulan kemudian di Indonesia.

Hari itu, kami bertiga, saya sebagai driver, Bunga Sakura Si Mak Comblang kawakan dan seorang Pemetik Harpa andalan para perjaka, membantu proses pelamaran seorang jomblo.

Dia sarjana S1 sedangkan calon isterinya, Jeng Muda, mahasiswa S3. Si jomblo merupakan karyawan swasta di Kota M. Berasal dari keluarga sederhana di propinsi tetangga dan terbiasa hidup mandiri tanpa bantuan keluarga selama kuliah.

Jeng Muda mantan teman kuliahnya. Karena punya bakat istimewa, dia mampu melanjutkan kuliah S2 dan langsung mengambil kuliah S3 memakai beasiswa program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU).

Jeng Muda selain adik tingkat S3, dia juga merupakan tetangga dormitory Bunga Sakura saat penelitian di Universitas Miyazaki Jepang. Dialah yang hadir dalam mimpi sebagai salah seorang teman jalan ke Pantai Aoshima.

Karakternya ekstrovert, cekatan, berorientasi tugas, inisiator, pandai masak dan cenderung penurut.

Penguasaan tata bahasa Inggrisnya sangat baik sehingga menjadi mahasiswi andalan seorang profesor Ilmu Kimia Universitas H.

Bunga Sakura mencomblangi mereka berdua sampai latto ke pelamaran hingga pelaminan. Banyak sudah pasangan muda yang berakhir dengan kegirangan karena rekayasa cinta ciptaannya.

Suatu waktu, saya bertanya kepadanya, "ada apa dengan urusan pencomblangan?"

"Rumah di surga diberikan kepada mereka yang berhasil membantu untuk mempertemukan jodoh para jomblo," jawabnya dengan wajah berseri.

Sang Pemetik Harpa punya keahlian spesifik. Ahli bernegosiasi pada urusan uang pannai' dan sebagai juru bicara pada acara pelamaran. Tak terhitunglah jumlah keluarga pria yang mempercayakan kepadanya menjadi wakil dalam tawar-menawar harga diri seorang wanita.

"Saya pernah ke Kota K bahkan nyebrang pulau ke Kota A demi urusan pelamaran," kata Pemetik Harpa yang duduk di kursi belakang. K adalah kota halaman Bunga Sakura.

Pemetik Harpa seorang perintis sebuah sekolah TK & SDIT di Kota M, pemilik dan sekaligus menjadi kepala sekolahnya.

"Berapa jumlah guru wanitanya? Lebih banyak?" tanyaku sedikit usil.

"Sayalah satu-satunya guru paling ganteng di sana. Hanya saya seorang, guru laki-laki."

"What ?"

Dia banyak bercerita berbagai pengalaman unik dan hambatan selama membantu urusan pelamaran. Semuanya berhasil dia selesaikan dengan teknik negosiasi yang jitu.

Untuk urusan uang pannai' kali ini, Pemetik Harpa menyerahkan besarannya sesuai kesepakatan dan kemampuan pihak lelaki. Sehingga saat pelamaran nanti, pembicaraan uang pannai' tak perlu lagi dibahas di depan para undangan.

Meskipun sudah lama berdomisili di Kota M namun logat suku T Pemetik Harpa masih cukup kental. Ini yang membuat kedua telinga tak merasa asing karena aksen itu biasa sadengar sejak kanak-kanak di Kota P.

"Saat pelamaran nanti, saya tak usah bicara, ya?" pintaku kepada Pemetik Harpa.

Inilah pengalaman pertama saya, menghadiri acara semacam ini. Grogi, tak biasa berkomunikasi verbal dan misqueen pendekatan emosional merupakan 3 alasan pelarian diri.

Sejam kemudian, tibalah kami di Jembatan Layang M-B.

"Rumahnya dimana? Kenapa belum sampai?" tanyaku keheranan.

"Masih jauh di depan," jawab Bunga Sakura yang duduk santai di sebelah kiri.

"Astaghfirullah, jalan di depan itu yang tak mau salewati lagi. Pengalaman membawa kendaraan hanya sampai di jembatan ini," keluhan akhirnya muncul ke permukaan.

Sekitar 3 bulan lalu, bis tumpangan lewat jalan itu. Saya dengan penuh keterpaksaan mengambil risiko lewat jalur darat karena jalur udara tertutup akibat lockdown virus corona.

Bis yang sebenarnya hanya diperuntukkan untuk membawa barang dari Kota M ke Kota K, tak layak buat tumpangan manusia. Bis berusia tua dengan muatan penuh barang. Penat tak ada AC, sumpek dan amat tidak nyaman. Saya menamakannya Bis India.

Jumat, 11 Desember 2020

Mimpi Yang Nyata 1

Terjawab lagi, satu teka-teki diantara 2 scan mimpi tahun lalu, sebelum berangkat ke Jepang. Scan pertama seperti berada di suatu kawasan terpencil berlatar pegunungan di Negeri Sakura.

Terbukti kemudian di dunia nyata, itu adalah Pantai Aoshima, salah satu spot pariwisata terkemuka di pesisir tenggara Prefektur Miyazaki.

Beberapa hari setelah tiba di Universitas Miyazaki, kala liburan penelitian Bunga Sakura, saya menemaninya beserta tetangga dormitory, Jeng Muda dan seorang mahasiswa post doktoral, berkunjung ke pantai yang sangat indah itu.

Daratan Aoshima Beach berhubungan dengan Aoshima Island disebelah timur. Ditengah pulau berdiri sebuah kuil tua, Aoshima Shrine.

Demi menjejakkan kaki di pulau yang hanya seluas 1.5 kilometer persegi itu, kita harus berjalan kaki ratusan meter, menyeberangi titian kecil, Yayoi Bridge, lalu melintasi jalan yang tersusun dari pasir putih menawan.

Hembusan angin pantai yang sejuk sepoi-sepoi datang silih berganti, membuat pakaian semua penyintas melambai-lambai. Hanya 2 wanita berbusana muslimah tampil berbeda diantara banyak pengunjung asing.

Jeng Muda berjalan di depan sementara Bunga Sakura mengikuti beberapa meter di belakangnya. Adegan sama yang ada dalam mimpi sebelumnya.

Ditengah teriknya mentari, angin bertiup cukup kencang disertai gemuruh ombak laut datang tiada henti menghantam tepian pantai berkarang. Bentuknya tersusun berundak seperti bergerigi dan berbaris sempurna. Julukannya Batu Papan Cuci Setan.

Saya mengira ini barang dibangun sebagai benteng pertahanan bawah laut.

"Karang ini buatan manusia?" Saya teringat dengan kisah Perang Dunia II, Jepang VS Amerika Serikat. Mungkin saja itu sengaja disusun untuk menghambat pendaratan pasukan marinir AS.

"Oh bukan, ini buatan alam, terbentuk sejak jutaan tahun lalu," jawab si mahasiswa post doktoral yang berperan kali ini sebagai pemandu.

"Masya Allah, alangkah indah pOmandangan !" pujian suara hati.

Di belakang, Jeng Muda berjalan kegirangan menikmati alam sekitar. Dia bertindak sebagai juru potret ceria.

"Dia yang pernah terlihat dalam mimpiku. Kita ditemani olehnya berjalan beringinan di lokasi seperti ini. Saya datang dari arah pantai mendekati kalian berdua," ungkapku setengah berbisik kepada Bunga Sakura.

Bunga Sakura bergerak ke belakang menghampiri Jeng Muda untuk berfoto ria. Tampak dari kejauhan di belakang mereka, pegunungan hijau menjulang tinggi dipenuhi tanaman pinus.

Latar itu seperti yang ada dalam mimpi. Ini makin menguatkan perasaan dejavu akibat mimpi yang terbukti benar kemudian.

Saya kembali teringat dengan pengalaman berada di pameran Pertanian, Hortikultura, dan Agrowisata Malaysia (MAHA) 2018 yang juga sebelumnya hadir dalam mimpi.

Juga mimpi berada di daerah terasing dengan pengalaman unik dan mendebarkan. Aduhai, selama 8 bulan pada tahun 2017, saya berada di tengah hutan, kawasan perkebunan kelapa sawit di Papua Barat.

Khusus ke Arab Saudi, saya tak pernah mengidamkannya. Hanya pernah 2 kali bertemu Rasulullah SAW dalam mimpi. Belakangan penafsirannya, mungkin ini sebuah tanda panggilan ke Tanah Suci sekaligus berziarah ke pemakaman beliau di Masjid Nabawi Madinah, pada Januari yang dingin tahun 2019.

"Bagusnya Jepang, mereka sangat serius mempertahankan hutan sehingga udara mereka selalu terasa segar bugar dan sejuk."

Suatu sumber menuliskan bahwa daratan Jepang masih didominasi 70% hutan.

"Hutan-hutan itu ditanami sejak Restorasi Meiji," si mahasiswa menjelaskan singkat.

Tak rugilah bertahun-tahun tinggal di Jepang, dia banyak tahu informasi tentang Negara Matahari Terbit, termasuk sejarahnya. Diskusi tentang Jepang berlanjut di Cafe Aoshima Beach Park yang berdekatan dengan Kebun Raya Miyakoh.

Begitulah, awalnya saya mengabaikan kebenaran dunia mimpi. Namun makin kemari, alam itu semakin terasa nyata. Kadang-kadang membuat hati ini merinding tatkala mengingat scan mimpi lainnya.

Bahkan, menurut ulama yang hidup di awal masa Kekhilafahan Umayyah, Imam Hasan al Bashri, alam dunia sesungguhnya adalah alam mimpi sedangkan alam akhirat adalah kenyataan sebenarnya.

Kamis, 26 November 2020

Tajir 1

Di suatu malam, melalui aplikasi zoom, saya bertanya kepada seorang Pemetik Harpa tentang gaya hidup dalam masyarakat yang menerapkan sistem ekonomi Islam.

"Banyak warganya terbiasa menyumbang dan membantu orang lain tanpa pamrih ingin mendapatkan imbalan materi darinya," jawab Pemetik Harpa.

Malam berikutnya, saya kedatangan seorang karyawan senior PT. BK. Berusia 50-an dan telah bekerja selama 32 tahun di salah satu anak perusahaan K Group.

"Bisnis utama PT. BK adalah bidang konstruksi, investasi, plant dan alat berat," jelasnya.

"Bagaimana dengan K Group?"

"K Group dirintis oleh Haji K & Hajjah AK, dikembangkan oleh Haji JK, FK dan sekarang SJK. Haji K memulainya dari usaha perdagangan tekstil lalu usaha transportasi Bis CB. JK meluaskannya menjadi usaha perdagangan impor mobil berbagai merk dimulai dari merk T kemudian usaha jasa konstruksi melalui PT BK. Sekarang ada sekitar 16 atau 17 jenis usaha K Group."

"Luar biasa. Apa saja proyek bisnis K Group lainnya?"

"Mall RI, Mall N, Perumahan BB dan sekolah A di Kota M. Mall TS di berbagai kota. Pembangkit listrik tenaga air di P dan TT. Usaha bata ringan. PT BK dipercayakan mendirikan stasiun kereta api MMP. Ada 3 unit bisnis yang tak mau dikembangkan sesuai pesan terakhir Pak JK, bisnis perbankan, perhotelan dan usaha yang pakai takaran seperti beras dan pom bensin."

"Kenapa?"

"Perbankan identik dengan riba. Bisnis perhotelan sulit berkembang jika tak ada didalamnya bisnis miras dan jasa wanita tuna susila. Bisnis beras dan bensin berisiko ada pengurangan takaran."

"Apa yang membedakan antara K Group dengan perusahaan lain? "

"Suasana kerjanya sangat baik, misalnya memperhatikan waktu sholat. Pimpinan perusahaan tidak mudah main pecat karyawan. Perusahaan ikut tender tanpa penunjukan maupun pakai sogokan."

"Bagaimana kesejahteraan karyawan?"

"Sangat diperhatikan. Sekarang gaji lebih tinggi tinggi daripada UMR. Pensiun sampai 60 tahun dan masih bisa dikaryakan. Uang pensiun diberikan satu kali sekitar 200-300 juta untuk karyawan biasa dan hampir 1 milyar buat kalangan atas. Lumayan buat modal usaha. Prinsip kami, nasib karyawan dan perusahaan keduanya sama-sama baik."

"Jenjang karir bagaimana?"

"Sekarang karyawan bisa naik level jika kinerjanya bagus meskipun usianya lebih muda tanpa melihat masa kerja."

"Bapak pernah bertemu JK?"

"Sering terutama disaat Pak JK memimpin PT. BK."

"Dimata bapak, apa keistimewaan Pak JK?"

"Orangnya sederhana. Penampilannya biasa saja. Banyak orang tak menyangka, rumahnya di Jalan HB Kota M adalah miliknya. Mobil pribadinya tak pernah diganti meskipun sudah tua."

"Pak JK sangat dermawan dan senang membantu orang lain. Setiap hari lebaran ada bagi-bagi amplop di rumahnya, 100-200 ribu, total sumbangan bermilyaran. Rumahnya terbuka untuk makan gratis. Dia tak melarang pedagang kecil membuka lapak dagangan di sekitar kantor. Ada waktu khusus untuk menerima dan menyelesaikan keluhan karyawan yaitu setelah sholat subuh."

Bapak itu lalu menceritakan suatu kejadian yang menimpa teman dekatnya.

"Dahulu sebelum BPJS, ada karyawan yang merasa kesulitan karena anaknya sakit. Dia mendatangi kediaman Pak JK. Disana dia diterima lalu menceritakan masalahnya. Pak JK langsung menelepon pimpinan perusahaan untuk tidak mempersulit biaya pengobatan anak karyawan itu. Setelah menyelesaikan hajatnya, dia disewakan taxi dan diberikan uang saku 3 juta."

"Asli horang kaya," puji saya kepada bapak itu.

Di era kapitalisme, orang seperti Pak JK langka ditemukan. Bisnis raksasa amat rentan terkontaminasi transaksi-transaksi ribawi, tipu-menipu dan kecurangan lainnya. Gaya hidup materialisme membuat banyak orang terlihat tajir. Namun, seringkali ekspektasi amatlah berbeda dengan kenyataannya.

The Tape

Sepuluh hari lalu di Pulau W, saya berdiskusi dengan seorang apoteker. Seorang perawat radiologi juga turut serta mendengarnya.

"Bagaimana hukum Islam terkait alkohol?"

"Alkohol haram diminum dan makruh sebagai desinfektan"

"Apakah alkohol diharamkan karena efek memabukkan atau zatnya?"

"Haram karena zatnya yaitu alkohol jenis metanol dan etanol. Namun zat haram menjadi makruh jika dipakai untuk pencegahan dan terapi penyakit. Contoh lain, laki-laki memakai kain sutera karena berpenyakit kulit atau seseorang minum air kencing onta untuk pengobatan. Keduanya makruh meskipun hukum asal kedua zat itu haram. Suatu benda yang diharamkan karena zatnya maka sedikit atau banyak tetap hukumnya haram. Minum alkohol tetap haram, sedikit ataukah banyak, memabukkan ataukah tidak."

"Bagaimana hukumnya menggunakan parfum yang mengandung alkohol?"

"Sebagian berpendapat, hukumnya haram".

"Bagaimana dengan hukum makan tape?"

Saya berhenti sejenak memikirkan jawabannya. Sebagian orang berpendapat mubah namun adapula yang mengatakannya haram karena mengandung alkohol.

"Anda kan seorang apoteker, berpengalaman dan punya pengetahuan tentang kandungan suatu bahan. Menurut anda, komposisi tape itu apa saja?"

"Tape melalui proses fermentasi pasti akan menghasilkan alkohol yaitu, zat yang memiliki rantai OH. Selain itu juga menghasilkan karbondioksida, air dan energi."

"Apakah bisa orang mabuk karena makan tape?"

"Bisa"

"Mungkin karena alasan tape mengandung alkohol sehingga sebagian berpendapat hukumnya haram."

                            ***

Tujuh hari kemudian, saya berdiskusi dengan Bunga Sakura di Kota M. Doi baru saja menyelesaikan kuliah S3 Ilmu Kimia di Universitas Negeri H.

"Benarkah tape pasti mengandung alkohol?"

"Tape itu melalui proses peragian. Tidak semua peragian menghasilkan alkohol. Contohnya membuat tempe dan roti. Tempe dan roti pakai ragi, apakah haram dimakan?"

Saya tak bisa membantah pendapatnya. Doi punya latar belakang ilmu sains murni bidang kimia. Tentu doi lebih tahu dan lebih berpengalaman memahami fakta tentang kandungan suatu bahan kimia daripada seorang medis dan apoteker.

Saya menyimpulkan ada 2 proses yang dilalui oleh ini barang, the tape. Pertama peragian dan kedua fermentasi. Peragian belum menghasilkan alkohol sedangkan fermentasi akan menghasilkan alkohol.

"Contoh lain tuak manis itu belum mengandung alkohol. Manis karena mengandung glukosa," tambah doi.

"Kapan mengandung alkohol?"

"Jika rasanya berubah dari manis menjadi rasa sepet sampai pahit," jelas doi.

"Cairan cuka juga bisa berubah menjadi alkohol," tambahnya lagi.

Dimasa depan, saya akan mendalami proses pembuatan tempe, roti, tape, miras dan cuka demi membedakan antara peragian dan fermentasi, minimal melalui literatur pustaka.

Rabu, 04 November 2020

Dingdong 7

Malam ini saya pesan lobster.

"Mau coba cita rasa kuliner versi racikannya," kata suara hati.

Doi mantan pengusaha dingdong. Beralih profesi menjadi owner warung makan tak berapa lama. Juga mengelola 1 warung makan lain, hasil kerjasama dengan Pak Haji.

Ada nilai tambah yang dia berikan kepada pelanggan. Yaitu makan pisang gratis. Kadang-kadang juga saya disuguhi es teh free.

Lantai warung relatif lebih bersih.  Demikian pula meja kursi, terlihat kinclong. Lalat jahat hampir tak ada. Letak warung amat strategis persis berada di depan pintu gerbang dermaga.

Dia mampu membuktikan, warung yang dipercayakan kepadanya ini makin eksis, setelah terjadi pergantian pengelola. Pak Haji sepertinya tak salah pilih.

Empat hari lalu, saya kembali makan ke warung ini setelah hampir 2 bulan berada di Kota M. Ada pemandangan berbeda.

Di pelataran warung, ada 2 buah kolam baru. Terbuat dari terpal minimalis. Ada puluhan ikan asyik berenang disana sementara di kolam lain, gerombolan lobster menikmati suasana air kolam.

"Luar biasa Si Daeng. Pengembangan bisnis dia lakukan terus-menerus," pujian hati.

"Kolam diluar milik bapak?" tanyaku kepo saat itu.

"Iya. Ikan dan udang itu untuk dimakan oleh pelanggan," jelasnya.

Saya terkaget. Rupanya itu demi kepentingan pelanggan dia. Yaitu menyuguhkan kesegaran daging ikan dan udang langsung dari kolam.

Ini sekaligus sebagai langkah taktis untuk berani tampil beda dengan para kompetitor. Luar biasa. Maybe dialah pelaku pertama melakukan terobosan seperti itu di pulau ini.

Lamunanku buyar tatkala dia memanggil anak lakinya. "Tangkap dulu! Ada pesanan baru," perintahnya dari balik punggung.

"What? Baru mau ditangkap hewannya? Tapi tenang guys. Tak butuh waktu berapa lama. Ini tentang udang bukan masalah menangkap ayam," hiburan hati.

Kanker Payudara

Baru saja seorang perawat datang curhat tentang keadaan tantenya.

"Sudah 2 minggu berada di rumah, bersama keluarganya datang kembali dari Kota S," dia menyerahkan lembaran hasil pemeriksaan darah rutin.

Dengan kreatif, sampel darah dibawa sendiri olehnya dari kampung lalu dites ke laboratorium rumah sakit.

Saya membaca kertas itu. Kadar eritrosit turun dan hemoglobin hanya berada diangka 2, rendah sekali.

"Butuh sekitar 10 kantong darah? Tiap 1 kantong, memberikan tambahan 1 poin?" Dia bertanya. Saya mengiyakannya.

"Pucat ?"

"Ya"

"Kesadaran menurun?"

"Tidak. Tubuhnya termasuk kuat. Sudah 2 tahun penyakit itu dia derita. Sekarang benjolannya sangat besar," tangannya memperagakan gerakan memutar untuk menerangkan ukurannya.

"Pasti berat badannya turun."

"Ya. Tubuhnya dulu gemuk sekarang sangat kurus," ungkapnya dengan nada sedih.

"Apa yang sudah dilakukan?"

"Cairan infus telah diberikan tapi saya tak berani melakukan transfusi darah karena melanggar etika. Sekarang pakai pengobatan kampung, jampi-jampi dan obat herbal tradisional."

"Bawa saja ke rumah sakit setelah itu kita rujuk ke Kota K!"

Dia berpikir sejenak lalu bertanya, "apakah harus diswab?"

"Ya. Aturan baru setiap pasien rawat inap harus diswab antigen sebelumnya."

"Sepertinya keluarga masih ketakutan untuk diperiksa corona."

Saya tak membantahnya. Kemarin malam, perawat IGD mengatakan bahwa tak sedikit pasien rawat inap batal dirawat karena enggan dites covid-19.

"Apakah ada rasa penyesalan sekarang? Dulu waktu benjolan masih kecil, kenapa tak mau dioperasi?"

"Dokter di rumah sakit Kota M sudah berencana melakukan operasi dan pasien setuju tapi sayang suaminya menolak." Suami tantenya saat itu berada di Kota S.

"Apa alasannya?"

"Suaminya terlalu fanatik," ketus perawat yang kreatif itu.

"Maksud fanatik itu bagaimana?"

"Dia bertanya, dokter yang akan melakukan operasi laki-laki ataukah perempuan? Dia lantas menolaknya saat itu juga setelah mendengar jawabannya laki-laki. Maunya dia dokter perempuan."

"Memang ada sebagian kecil beranggapan bahwa dokter dan pasien harus sejenis, sesama laki-laki atau sesama perempuan. Tetapi sebenarnya boleh hukumnya dalam Islam berobat kepada dokter yang beda kelamin."

"Padahal dia sholatnya rajin," sanggahnya.

"Islam itu bukan hanya urusan sholat atau ibadah ritual lainnya. Pemahaman status hukum yang lain selain sholat juga jauh lebih penting."

Diskusi lalu kembali kepada planning selanjutnya. Dia akan menjelaskan bahwa transfusi darah tidak bisa dilakukan di rumah dan harus tes corona sebelumnya.

"Katakan juga kepada mereka tentang apa saja risikonya jika tetap bertahan di rumah dan prognosis penyakit kronis stadium 4 versi medis."

Minggu, 13 September 2020

Developer

Malam itu, selepas maghrib, saya bincang-bincang dengan dua kenalan baru dan perawat juragan kos. 

Keduanya kental berlogat suku S dan berasal dari kota B. Kontrak di penginapan kira-kira baru sebulan. Kerja di sebuah perusahaan developer perumahan.

Jumat, 04 September 2020

BUMN 1

Inilah kali pertama saya mengenalnya. Kami berjumpa dan berdiskusi lama di sebuah cluster perumahan. Duduk santai sambil ngopi dan makan pisang goreng di depan rumahnya yang tertata rapi.

Kami diperantarai sebuah meja bundar. Masih ada 2 buah kursi kosong di depan. Pelataran rumah memiliki view yang terbuka.

Jumat, 28 Agustus 2020

Suami Andalang 9

Betapa beruntungnya dirimu mempunyai pasangan hidup yang sepemahaman. Mendayung bersama biduk rumah tangga menuju tepian yang sama. Gunakan kompas halal haram sebagai acuan. Hingga bersatunya aturan dan rasa.

Lebih beruntungnya lagi dirimu memiliki pasangan yang seperguruan. Hidup hingga matinya terkontrol oleh aturan kepartaian. Terlahir dari aqidah yang kokoh, mengakar dan membumi dalam buaian syariah.

Anda hanya mengarahkan 20 persen keinginannya. Selebihnya, biarkan pion-pion jama'ah menjamahnya. Maka harmoni suara petikan harpa pelan-pelan akan merasuki sudut kamar rumahmu.

Sebaliknya, di zaman edan, lebih 60 persen aturan hidup demokratis tanpa sadar membuat luka di hatimu. Perluas wawasan, kendalikan kalbu, hindari membuli keras  pasangan dalam ketaksengajaan dan keterpaksaan.

Dunia terbalik merenggut banyak akal sehat kita. Tubuh baligh belum menjamin kedewasaan berpikir. Terbiasa berenang dalam lumpur dosa akan mengotori cermin hati sedikit demi sedikit.

Tebalnya debu kaca tak mampu merefleksikan sebuah citra. Dia tlah buta kepada datangnya cahaya kebenaran. Telat berpikir hingga berada pada level naluri kekanakan.

Rutin menjaga dan membersihkan cerminan hati. Keluarlah dari zona nyaman kekufuran dan kemunafikan. Hingga kita merasakan kembali nikmatnya iman daĺam jamaah. Lalu melangkah bersama mengubah frekuensi lingkungan dan sistem yang rusak menjadi normal kembali.

Hasil diskusi online bersama suami andalang dari Jakarta di suatu malam yang dingin.

Rabu, 26 Agustus 2020

Suami Andalang 8

Ketika Anda tercerahkan dengan batasan halal dan haram, tantangan berikutnya adalah bagaimana menyatukan pemahaman akan standar hidup itu kepada pasangan Anda.

Pisahkanlah persoalan pemahaman dan karakter. Pemahaman lebih dahulu Anda ubah dengan standar halal haram lalu karakter akan mengikut dibelakangnya.

Pelajari cepat bagaimana karakter pasangan hidup Anda. Itulah jalan menuju adaptasi yang selalu pasti terjadi dalam batasan waktu tertentu.

Karakter berbeda adalah anugerah Ilahi yang diberikan kepada kalian berdua demi saling melengkapi berlayarnya biduk rumah tangga menuju tepian. Fokuslah pada persamaan sementara posisikan perbedaan sebagai kekayaan pelengkap.

Bedakan pula masalah prinsip, teknis dan perkara sepele. Jangan sampai hanya persoalan "ngorok" dan lokasi pencet pasta gigi, membesarkan api perbedaan. Sementara kerja di tempat haram, Anda tak pedulikan.

Janganlah menomorsatukan perkara teknis misalnya komunikasi daripada perkara halal haram. Itulah mengapa terus belajar merupakan kewajiban yang tak boleh ditinggalkan. Ilmu syari'ah dan ilmu parenting salah duanya.

Masukkan pula variabel eksternal, yaitu lingkungan keluarga dan sistem aturan kehidupan yang diberlakukan negara demokratis. Daya tusuknya lebih 60% membuat prahara rumah tangga selalu membara. Maka waspadalah!

Hasil diskusi online bersama suami andalang dari Jakarta di suatu malam yang dingin.

Rabu, 12 Agustus 2020

Sang Asisten 1

Alhamdulillah setelah berbulan-bulan lamanya, menunggu dengan kesabaran hati, doi yang baru akhirnya bisa berperan sebagai asisten pribadi.

Baik hatinya. Rela memberikan segala-galanya. Slalu hadir di saban waktu dan tempat. Dalam setiap penerbangan, senang berada di pangkuan dan seringkali riang gembira meski harus digendong di punggung melintasi 2 lautan.

Asisten sebelumnya tak kalah baiknya. Bertahun-tahun hidup menemani dalam suka maupun duka. Hingga di suatu waktu, doi terjatuh dari sebuah taxi. Tanpa pelindung, tubuhnya membentur aspal jahat.

Sejak saat itulah, dirinya mulai sakit-sakitan. Berkali-kali diterapi namun penyakitnya kambuh kembali. Meskipun dalam keadaan sakit kronis, doi masih mampu memberikan sedikit harapan.

Mata indahnya makin kabur seiring bertambahnya waktu. Tak disangka, ini membuat efek samping kedutan sekitar mata kananku. Saya konsultasikan kepada teman ahli saraf Kota M. "Itu gejala tic facialis," tulisnya.

Berbulan-bulan lamanya masalah saraf ini timbul tenggelam. Benar-benar sangat mengganggu. Kedipan mata kanan bisa menimbulkan salah paham kepada lawan jenis. "Itu kode keras, dia tertarik kepada diriku," asumsi mereka (preeet !).

Obat dari dokter saraf di Kota K tak selesai diminum karena perubahan tak signifikan. "Saya takut ketergantungan obat." Pernah difisioterapi oleh seorang ahli di Kota M. "Batasi melihat doi, paling lama 2 jam sehari," sarannya.

Pernah akalku hampir hilang karena putus asa hingga menghubungkannya dengan dunia mistik. "Maybe penyakit kiriman orang." Saya hanya berdoa jika jin jahat pelakunya maka masukkanlah mereka kepada golongan jin baik.

Entah bagaimana di waktu-waktu terakhir, setelah doi berminggu-minggu menutup mata buat selama-lamanya lalu hadirnya asisten baru, gangguan saraf ini akhirnya hilang terbawa angin lalu. Alhamdulillah.

RIP buat Lenovo hitamku yang malang. Irasshai kepada Asus, Sang Asisten baru berkulit merah marun yang masih mulus.

Senin, 10 Agustus 2020

The Dark Site 5

Dia terlihat paling sibuk diantara keluarga pasien rencana rujukan. Aktif bertanya kepada petugas kesehatan. Hingga suatu ketika di ruangan bangsal, dia berkata kepadaku.

"Saya mantan pengguna narkoba"

"Sejak kapan?"

"10 tahun lalu, saya berhenti"

"Apa alasan paling kuat, bapak tak mau lagi?"

"Saya memikirkan keluarga. Lebih baik uang beli narkoba digunakan untuk keperluan sehari-hari anak isteri"

Bentuk tubuh ectomorph, kulit sawo matang, wajah triangle dan pipi tirus. Inikah yang disebut muka morpinis?

Sebutan pembangkit penyesalan yang pernah disematkan kepadaku oleh seseorang yang terkenal "galak" ketika masih berstatus koas yang ngos-ngosan.

"Bagaimana bisa bapak tak kecanduan seperti pemakai yang lain ?"

"Waktu itu belum sampai parah. Saya dengan kesadaran sendiri rutin berobat ke rumah sakit jiwa di Kota K"

"Berapa lama terapi?"

"Sekitar 8 bulan"

Dia mengatakan bahwa narkoba itu adalah bisnis menggiurkan.

"Tolong bapak jelaskan!"

"Harga yang harus dibayar 200 ribu sampai 300 ribu rupiah setiap paket. Para bandar akan selalu mencari korban baru"

Dalam suatu diskusi online, seorang pemetik harpa berkata bahwa barang dalam kacamata konvensional jika masih memiliki kegunaan buat komunitas tertentu maka masih dianggap sebagai barang komoditas yang layak diproduksi.

Nilai guna (utility value) ada pada barang narkoba buat orang-orang tertentu. Berpotensi membawa keuntungan besar bagi para kapitalis. Narkoba punya harga, layak ditukar dengan uang. Artinya, narkoba memiliki nilai tukar (exchange value).

"Menurut bapak, apa yang kurang sehingga peredaran narkoba makin meluas hingga masuk desa?"

"Pengawasan. Kalau perlu pasang alat detektor narkoba di kapal ferry. Sekarang peredaran makin canggih, pakai pesawat."

Saya meragukan penyalahgunaan "ini barang" akan selesai dalam lingkungan buruk yang dipenuhi orang-orang jahat seperti sekarang.

Benarlah pernyataan seorang kapolsek yang pernah berkata kepadaku di depan rumah sakit lama.

"Kami ini bekerja seperti pencuci piring. Sibuk membersihkan piring kotor yang tak ada habisnya. Hasil dari aturan yang dibuat ditingkat atas."

Rabu, 15 Juli 2020

BPJS 1

Wow, pasien ini sangatlah unik. Berusia hampir 70 tahun tapi punya daya kritik yang sangat luar biasa. 

Pensiunan BUMN sejak 11 tahun. Memiliki 4 anak kandung dan seorang anak angkat. 

Beliau mempertanyakan 2 jenis obat yang diganti sepihak. 

"Saya tak mempermasalahkan siapa-siapa tapi sebagai orang awam punya hak bertanya," keluhnya dari balik masker.

"Nanti bapak tanyakan kepada apoteker alasan pastinya apa? Boleh jadi obat itu kosong atau sudah tidak ditanggung BPJS." 

"Sekarang iuran BPJS naik 2 kali lipat berdasarkan Perpres padahal tlah dibatalkan MA. Mestinya pelayanan juga ikut meningkat" 

"Banyak anggapan masyarakat bahwa dana itu dialihkan untuk menutupi defisit anggaran. Hati-hati jangan menyalahkan utuh petugas BPJS karena mereka hanya menjalankan kebijakan dari atas sebagaimana nasib PLN."

Rabu, 01 Juli 2020

Politik 4

Bolehlah usianya kita katakan paruh baya menjelang senja namun fisik dan pikirannya tampaknya masih segar bugar. 

Efek dari keterpanggilan mengamati berbagai fenomena alam demokrasi yang makin liar. Dia bagian dari pengamat informal kelas "kentang". Kabar baiknya, politisi yang banyak akal itu biasanya awet muda, lho.

Di warung sederhana, dia berkata, "bantuan sosial dampak corona sudah mulai cair untuk pemilik usaha kecil. Janjian awal berupa dana 500 ribu lalu diganti dengan beberapa unit sembako." 

"Nilai totalnya berapa?" 

"Tidak tahu. Menurut saya lebih baik kompensasi uang untuk menambah modal usaha. Saya perkirakan bantuan itu suatu tanda akan terjadi lonjakan kenaikan harga barang di tahun depan. Contoh kebijakan gratis bayar listrik 450 VA dan diskon 50% listrik 900 VA selama 3 bulan tapi harga listrik terbukti naik setelahnya," ungkapnya.

"Itu wajar karena sumber utama pemasukan negara demokrasi berasal dari pajak (termasuk iuran) dan utang. Ketiganya akan naik seiring waktu apalagi sekarang dipicu dampak global corona."

Saya mengunyah bulatan nyuknyang bakar. Setelah gerakan menelan teraba di leher, saya melanjutkan kisah malam.

"Kenaikan harga sekian persen sebagai tanda inflasi kronik dari sistem moneter kapitalisme. Penyebabnya adalah mata uang kertas yang tak dijamin logam mulia."

"Maunya saya, uang seribu-an diganti dengan dua ribua-an agar kami pedagang lebih untung," dia memperbaiki peci hitam di kepala.

"Itu bisa saja terjadi di masa depan jika keadaan ini terus berlanjut. Biasanya siklus krisis moneter terjadi dalam 10 tahun namun makin kesini mendekati 5 tahunan. Laju lonjakan harga barang dan jasa tak sebanding dengan kenaikan pendapatan."

Dia terdiam sejenak lalu saya melanjutkan cerita malam.

"Dalam sistem Islam, inflasi relatif tak terjadi karena cetakan uang yang beredar luas di masyarakat akan disesuaikan dengan ketersediaan emas dan perak di baitul maal. Akibatnya nilai tukar mata uang akan selalu stabil. Harga barang dan jasa juga akan terjangkau oleh daya beli masyarakat."

Saya meneruskan stori malam.

"Pajak dan iuran warga bukanlah sumber pemasukan utama negara dalam sistem Islam. Keduanya hanya berlaku sebagai jalan terakhir jika kas negara kosong. Bersifat sementara dan wajib pajak hanya berasal dari orang kaya, dewasa dan laki-laki."

Saya menambahkan narasi malam.

"Utang tanpa bunga dan tanpa syarat-syarat yang merugikan atau berpotensi membahayakan kedaulatan negara, boleh diambil sebagai jalan terakhir. Namun saat ini lebih utama, utang negara ditinggalkan saja."

"Sekarang antara ekonomi dan agama tak sejalan. Agama mengatakan bahwa banyak anak banyak rezeki. Tapi sekarang makin banyak anak, pengeluaran semakin besar misalnya untuk kuliah," dia punya anak kuliahan di Kota K.

"Dalil agama itu sudah benar jika kita berada dalam sistem Islam. Misalnya biaya pendidikan itu sebenarnya kewajiban negara di setiap jenjang pendidikan tanpa batasan jumlah anak. Orang tua tak perlu khawatir dengan jumlah anak bahkan jumlah isteri (sampai 4) beserta biaya hidup mereka. Harga kebutuhan sehari-sehari juga akan terjangkau oleh masyarakat."


Haru 6

Cukup terharu dengan acara perpisahan online anak sekolahan pagi menjelang siang, hari ini. 

Melayani pasien poli sambil setor muka secara live melalui aplikasi zoom. Momen bersama untuk terakhir kalinya, terlalu sayang buat dilewatkan.

Jaringan internet putus nyambung - putus nyambung dalam jarak teramat jauh di pulau membuat rangkaian kegiatan tak mampu disimak dengan baik. 

Syukurlah, pihak sekolah mendokumentasikan dan menguploadnya di youtube. Tengah malam ini, saya memutarnya kembali di rumah dinas sendirian. 

Rasanya sedih berpisah dengan teman-teman, guru-guru dan orang tua siswa. Mata berkaca duka melihat berbagai persembahan kreasi ketiganya dalam keterbatasan alam daring. 

Guru tak mampu memeluk hangat anak didik. Siswa tak bisa mencium mesra tangan orang tua kedua. Antar orang tua tak lagi erat berjabat tangan.

Entah bagaimana rasanya aby dan ummy seorang siswa teladan. Keduanya tak mungkin lagi melihat wisuda anaknya. Dia tlah mati di zaman corona.

Terbayang harapan hampir semu, bagaimana capaian cita-cita generasi anak milenial di masa mendatang. Berbagai lini kehidupan akan terpukul jatuh bila angkara murka makhluk ciptaan Tuhan yang imut, tak mereda.

Akan ada pertarungan hebat, menusuk jantung keimanan, menjelang akhir masa. Merangkai keyakinan yang nyata merupakan bekal utama meraih kembali puncak optimisme.

Benarlah sabda alam, senantiasa setiap girang pertemuan diikuti oleh lara perpisahan. Pada akhirnya, semua makhluk bernyawa akan mati lalu kembali kepada takdir Sang Khalik.

Selasa, 30 Juni 2020

Dingdong 6

Tiba-tiba ada panggilan dari pak sekda untuk segera meluncur ke rujab bupati. Rombongan tamu dari Kota K, dandim dan isteri masih ada. 

Juga ada tamu baru, danramil dan isteri. Pejabat teras daerah lengkap hadir seperti pak bupati dan isteri, wakil bupati, sekda, de-el-el. Sempat bersalaman dengan tiga wartawan lokal yang saya kenal baik.

Isteri danramil rupanya mendapat musibah terjatuh dari ketinggian sekitar setengah meter saat berfoto ria di Pantai K. 

Ada empat luka lecet dan gores yang sudah diperban. Terluka karena terbentur batu karang yang jahat. Alhamdulillah hanya luka ringan namun cukup perih.

Saya datang langsung diajak oleh ibu dandim untuk makan siang. Kemudian bantu menggantikan perban bersama dokter dan perawat andalanG PKM L. 

Alhamdulillah keadaannya sudah baik. Gosip bercerita kasus ini tidak murni medis. 

"Konon di pulau ini, ada kerajaan gaib," kata bapak reserse berambut gondrong.

"Itulah sebabnya pulau ini dianggap keramat," kata dokter andalanG. Dia lebih dahulu bertugas disini.

Dalam ruang tamu rujab, di depan ibu bupati dan beberapa ibu pejabat lainnya, ibu danramil berkata, "saya biasa diberikan mimpi yang terbukti kemudian." Beliau lalu menceritakan sebuah kisah hidup.

Saya teringat, tiga tahun lalu, pernah mimpi aneh seperti benar-benar nyata di malam pertama masa penugasan. 

Ada tarikan awan hitam. Gigi dan kepala terasa akan tercabut ke atas. Saya lawan dengan bacaan ayat-ayat suci. Gagal lalu awan itu berusaha masuk ke dalam tubuh hingga saya terbangun.

Udara sangat dingin mencekam hingga menusuk tulang. Anehnya, perasaan itu tak ada didalam diri seorang bapak peserta jamaah sholat subuh.

"Mungkin penyesuaian cuaca," jawabnya enteng.

Sorenya, saya mulai demam selama dua hari. Alhamdulillah sembuh setelah minum obat antipiretik dan antihistamin.

Suatu hari, saya ditelepon teman perawat. Pernah bersama di perkebunan kelapa sawit Propinsi PB. Dia sekarang kerja di lokasi pertambangan Propinsi ST.

"Teman saya gila dan mati tak lama setelah mengunjungi pulau itu," ujarnya saat tahu saya bekerja di pulau yang terkenal luas dengan kemistikannya.


Minggu, 28 Juni 2020

Ning Nong 1

Karakter seseorang juga bisa diukur dari keadaan 6 kawan dekat. Bernasib baikkah atau burukkah sahabat-sahabatnya itu? 

Selalunya, daya magnet kehidupan terpancar dari pihak dominan yang mampu menarik kebiasaan kisaran manusia. 

"Tetangga saya sering pinjam kendaraan. Namun mulai berkurang setelah platnya ditukar dari merah menjadi hitam. Bensin tidak diisi full agar mereka tak pergi lebih jauh," kata orang andalanG. 

"Bensin mereka ganti?" 

"Ya" 

"Mereka gunakan untuk apa kendaraan dinas itu?" 

"Biasanya untuk pacaran," jawabnya.

"What?"

"Pernah malah ada yang sampai bermalam dengan kekasihnya. Rupanya, mereka bangga pakai plat merah agar terlihat seperti orang kantoran," jelasnya tersenyum. 

"Itu jurus menipu lawan. Sakira kendaraan itu digunakan untuk sesuatu yang berguna seperti jualan ikan." ujar saya sambil geleng-geleng kepala.

Dia berkarakter ekstrovert dengan pergaulan super luas hampir tanpa rem. Berdomisili di lingkungan nelayan dan sekarang membangun bisnis sampingan, jual beli ikan dan distributor suatu makanan.

Berbeda dengan takdir, nasib adalah konsekuensi dari pilihan sadar manusia baik di dunia maupun akhirat. 

Contoh berpacaran. Ini sebuah pilihan dari jenis pedekate lain yaitu taaruf. Pacaran bisa berupa kata mesra, pegangan tangan, berciuman, berpelukan dan bahkan pada banyak kasus "perkawinan".

Taaruf merupakan pilihan pedekate sesuai hukum syara' untuk melakukan pernikahan. 

Namun tak semua berpacaran dan taaruf berujung pada beristeri. Bisa saja batal di tengah jalan.

Suatu hari saya bertanya kepada Jeng Gosip, "kenapa banyak orang merahasiakan rencana pernikahan?"

"Karena akan membuat malu jika gagal menikah," jawabnya. Perawat lain duduk mendengarkan di ruangan bangsal.

"Biasanya kandas karena apa?"

"Marah-marahan"

Saat ini saya amati, kata kawin bermakna umum, bisa kawin seperti hewan yang dinamakan dalam dunia manusia sebagai perzinahan atau MBA (married by accident).

Sedangkan nikah bermakna khusus yaitu kawin sesuai nilai-nilai agama (Islam) baik caranya dengan berpacaran maupun taaruf. 

Berpacaran biasa terjadi dalam masyarakat demokrasi liberal maupun kaum adat yang belum tersentuh agama (Islam).

Penilaian terhadap nasib baik dan buruk juga memiliki beberapa jenis seperti materi, keturunan, profesi dan kedudukan.

Orang kaya, bangsawan, pekerja ahli dan pejabat dianggap kebanyakan masyarakat sebagai orang bernasib baik.

Orang miskin, rakyat jelata, pekerja kasar dan karyawan sebagai bernasib buruk.

Namun tulisan ini memaknai orang kaya & miskin, bangsawan & rakyat jelata, pekerja ahli & kasar dan pejabat & karyawan yang berbuat sholeh sebagai orang-orang yang bernasib baik.

Sedangkan kaya & miskin, bangsawan & rakyat jelata, pekerja ahli & kasar dan pejabat & karyawan yang berbuat "salah" karena melanggar hukum syariah sebagai orang-orang yang bernasib buruk.

Sabtu, 27 Juni 2020

Politik 3

Diskusi malam bersama seorang andalanG, kepala suatu bangunan. Masalah klasik buat orang kepercayaan adalah besarnya tekanan baik dari atasan maupun bawahan. 

Seni mengatur dan mengarahkan kekuatan arus desakan keduanya sebagai kunci jawaban. 

"Berbeda dengan dahulu, sekarang saya banyak bercermin pada diri melalui contoh teladan," ungkapnya. 

"Rahasia utama keberhasilan adalah hidup disiplin," lanjutnya mengutip pernyataan seorang pejabat kunci yang dekat dengannya. 

Dia pandai bergaul, merangkai kata dan mengambil hati hingga disukai banyak orang. Hati terpukau merupakan kesan pertama dalam setiap perbincangan.

Membina hubungan baik dengan berbagai kalangan tersebut akan menimbulkan perasaan berutang budi yang saling menguntungkan. 

Dia berupaya menyelesaikan tugasnya dengan gaya khas. Komunikasi intens, bekerjasama dan pendelegasian wewenang kepada orang yang tepat merupakan 3 karakter kepemimpinan yang dia miliki.

Tantangan berikutnya adalah bagaimana merubah kebiasaan buruk di alam sekitar yang sudah mengakar dan membudaya.

"Mendisiplinkan orang lain tergantung target harapan minimal. Mantan kapus saya yang sekarang pejabat camat di Kabupaten KS, hanya mematok 6,5 kepada bawahannya. Dia lebih santai dan bijak melihat perubahan dinamika di lapangan."

Selain target, mencari alasan paling kuat untuk mendisiplinkan orang lain menjadi tantangan tersendiri. 

Dia menceritakan bagaimana cara seorang pejabat merubah keadaan dengan kombinasi pemberian reward dan punishment.

"Beliau berlomba datang lebih awal ke kantor. Pegawai yang datang lebih awal dari dirinya diberikan uang ratusan ribu rupiah. Pegawai yang terlambat datang dari jam kerja akan disuruh pulang," jelasnya.

Selain apresiasi materi, memberikan pujian kepada bawahan acapkali mampu membangkitkan semangat kerja.

Baru saja saya makan siang bersama seorang pejabat beserta isteri.

"Masakannya enak," sanjung sang isteri kepada isteri pejabat bawahan. Penghargaan penerimaan tamu dan perjamuan makan siang lebih penting daripada menilai serius rasa makanan.

Begitulah seni memimpin untuk mempengaruhi orang lain. Tak ada yang salah. Selera masakan setiap orang berbeda di lathi.

Selain materi dan kata, motif ketakwaan nilainya paling tinggi. Kesadaran bekerja berdasarkan pemahaman bahwa itu semua ibadah yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.

Motif ketakwaan ini timbul dari diri sendiri. Pancingan materi, buaian dan pedisnya perkataan orang lain merupakan faktor kedua.

Dingdong 5

Beberapa minggu terakhir, saya berpindah ke lain hati, warung makan sebelah. Letaknya di ujung jalur dua menuju rumah sakit. 

Dahulu, tak pernah terbayangkan akan mampir meskipun hampir tiap hari melewatinya pulang pergi. Pelanggannya pelan-pelan bertambah banyak. 

Mampu mempertahankan cita rasa masakan hingga enak di lathi, menjaga kebersihan lantai, meja & perkakas makanan, dan serius mencegah lalat jahat yang beterbangan. 

Belakangan punya nilai tambah dengan memberikan wifi gratis kepada para pengunjung. Ini akan meningkatkan tensi kompetisi positif di pulau eksotis yang tak seberapa besar. 

"Jumat nanti akan ada yang datang ke situ meninjau lokasi. Rencana buka warung makan," info Bunga Sakura dari balik telepon di suatu malam. 

"What? Di pulau ini sudah banyak warung makan berdiri". Pulau kecil dengan jumlah dan pertambahan penduduk yang relatif sedikit.

"Biarkan saja, nanti akan kita lihat bagaimana persaingan rasa kuliner di sana," jawabnya optimis.

Pengalaman manajemen, spesialisasi produk dan membangun trust adalah tiga tantangan besar buat sang pendatang baru.

Rabu, 24 Juni 2020

Tulus 2

Hampir memasuki waktu subuh, datanglah beberapa polisi bersama seorang pasien di UGD. Berbaju kaos merah bertuliskan PSI. Dia baru saja minum obat nyamuk karena stres keadaan rumah tangga. 

"Kenapa dikawal polisi?" 

"Dia sementara ditahan karena kasus KDRT sehingga masih berada dalam tanggung jawab kami," jawab reserse berambut gondrong. 

Nakes berkewajiban merawat dan mengobati penyakit fisik sementara pak polisi mengatasi penyakit sosial masyarakat. 

"Tugas bapak lebih berat," kata saya terharu.

"Kami berpikir seperti seorang kriminal. Apa yang mungkin mereka lakukan, harus lebih dahulu kami perhitungkan dalam pencegahan, penyelidikan dan penyidikan" 

Saya teringat kasus kopi sianida beberapa tahun lalu. Dalam ruang persidangan, tersangka, JKW tetap menolak dianggap sebagai pelaku kejahatan.

Meskipun melakukan pembelaan sambil menangis, jaksa penuntut mengklaim tangisan itu tidak tulus. "Cairan hidung tidak sampai keluar," katanya.

Di rumah sakit, nakes seringkali melihat orang banyak menangisi kepergian keluarga atau tetangganya yang meninggal. Saya penasaran dengan mereka sehingga bertanya kepada pak polisi yang duduk berhadapan.

"Bagaimana cara membedakan tangisan tulus dengan tidak?" 

"Itu susah dijawab tapi pada anak, seringkali orang tua mengalihkan perhatiannya supaya berhenti menangis dengan berbagai cara," jawabnya.

Beberapa hari kemudian, ada kasus pasien meninggal. Banyak yang menangis. Ketika pasien dibawa keluar UGD, sebagian terlihat masih menangis tersedu-sedu sementara ada yang tiba-tiba berhenti menangis.

"Mungkin tangisan ibu itu tidak tulus," kata saya kepada perawat yang duduk disebelah.

Tangisan tulus juga bisa kita rasakan dari sebuah drama korea berjudul "49 Days".

Mrs. Corona 11

Setelah konsultasi suatu kasus kepada seorang residen ilmu saraf, saya bertanya kepadanya terkait perkembangan terakhir Mrs. Corona di Kota M. 

Pertanyaan serupa banyak diajukan teman-teman di Kab KK. Karena bukan klinisi di RS disana, saya tak tahu jawaban pastinya. Hanya bermodalkan beberapa berita online yang beredar luas. 

"Sekarang disini peringkat ke-3 kasus terbanyak di Negeri I setelah J dan JT," jelasnya dari balik telepon. Meskipun usianya lebih yunior namun ilmu sarafnya jauh lebih senior. 

"Naik 1 tingkat?" 

"Kasus Covid-19 meningkat sehingga ruangan isolasi full. Pasien baru ada dibatasi dan harus antri. Pasien penyakit infeksi lain dipindahkan ke ruangan lain dan kasus baru dipending rawat inap. Nakes pakai sistem on-off, masuk dan libur beberapa hari demi mengurangi risiko paparan. Bahkan di sebuah RS pendidikan, pernah UGD tutup tapi sekarang sadengar buka kembali. Kami sudah kebal mental tapi tidak kebal fisik". 

Dia low profile dan cerdas. Jawabannya sistematis, mudah dipahami dan tak bertele-tele.

"Di tengah New Normal, masyarakat sepertinya mulai tidak waspada." Saya sempat menegur seseorang beberapa hari lalu karena mulai berani keluar rumah hanya untuk jalan sore disekitar stadion olahraga. Kegiatan yang tidak terlalu penting untuk saat ini.

"Sikap seperti itu tidak benar, harus tetap waspada," tutupnya.

Seteru 7

"Syarat-syarat perjanjian dengan Negeri C memang lebih jahat. Pekerja dan alat-alat produksi didatangkan dari sana. Pekerja kasar sebenarnya bisa diambil dari tenaga lokal. Pekerja terampil dapat dididik di negeri mereka lalu dikembalikan lagi ke negeri asal seperti model kerjasama dengan Negeri Jepang. Tenaga ahli dari negeri asing boleh dikontrak dalam jangka waktu tertentu selama belum tersedia di dalam negeri. Tenaga ahli tersebut bisa dikuliahkan ke luar negeri." 

"Saat balik, pengalaman mereka sangat bermanfaat," komen perawat 1. 

"Hanya saja, keterampilan dan keahlian akan sia-sia jika tak ditopang kebijakan yang baik. Siapa yang menyediakan alat produksi ? Lihatlah bagaimana nasib pesawat habibie !"

Kebijakan yang baik juga mesti dikendalikan oleh ideologi baik yang berasal dari Sang Pencipta agar aturan itu tidak panas-panas tahi ayam.

Seteru 6

Terjadi perbincangan hangat mengenai demonstrasi mahasiswa baru-baru ini di Kota K menolak kedatangan tenaga kerja asing pertambangan. 

"Demonstran terkecoh, TKA tetap lolos pakai jalur lain," kata perawat 1. 

"Disaat kita sibuk menghadapi Corona, tambang tetap beroperasi, entah penderita yang tak tercatat disana berapa jumlahnya," ujar perawat 2. 

"Ini foto-foto pekerja di lokasi tambang," perawat 3 memperlihatkan hp kentangnya. 

"Kok banyak pekerja wanita?" 

"Mereka pekerja keras dan fokus kerja," perawat 4 sedikit menjelaskan.

"Info orang dalam, kaum PSK impor dari Negeri C konon didatangkan pula," tambah perawat 1. 

"Ada kawin kontrak dengan wanita lokal, otomatis cerai ketika pekerja laki-laki balik ke C," jelas perawat 4. 

"What?"

"Jorok. Hanya pakai tisue tiap selesai BAB," cetus perawat 3. 

"Itu biasa di luar negeri mirip di Jepang" pikiran melayang pada pengalaman memakai WC canggih ala Negeri Sakura.

Selain impor tenaga kerja dan alat produksi, masalah utamanya adalah status kepemilikan. Aturan kapitalisme, siapa yang memiliki modal minimal 51% maka dialah pemilik usaha.

"Negara pemilik modal besar akan selalu diuntungkan."

"Di suatu pertambangan, ada aturan 80% harus dimiliki pengusaha lokal dan 20% pengusaha asing tapi sekarang sepertinya terbalik," komentar perawat 4.

Tulus 1

Beberapa perawat bangsal duduk berhadapan di meja persegi empat, termasuk Jeng Gosip. Hampir 3 bulan purnama, saya tak bersua dengannya. Update informasi, menjadi kebutuhan hidup. 

Satu gosip bermutu yang menarik perhatian saya adalah tentang ketulusan. 

"Bagaimana Anda membedakan orang tulus dengan tidak?" saya tahu, dia pandai menyimak dan menganalisa fakta. 

"Tangisan tulus dan tidak, saya sudah paham tapi dalam kondisi normal, bagaimana cara membedakan keduanya?" saya mengulangi pertanyaan. 

Setelah berpikir cepat, dia berkata, "Itu butuh waktu yang cukup lama dengan mengikuti karakter seseorang, dia tulus ataukah tidak. Ketika dia menyatakan suatu pendapat, perhatikanlah mata, raut wajah dan bahasa tubuhnya. Kadang-kadang lontaran pernyataan bermakna sebaliknya. Ini seringkali mengecoh orang yang polos."

Sabtu, 20 Juni 2020

Miras 1

Kedua telinga mengalami nyeri pasca peristiwa penganiayaan oleh seniornya sendiri tadi malam. 

"Dia mabuk, mengejar lalu memukul. Saya tak mampu melawan" jelas pemuda itu. 

Disisi, duduk perawat UGD yang punya saudara kandung kerja di Negeri Sakura.

"Aneh, pemabuk di Jepang konon tak sampai memukul. Disini kenapa beda ya?" 

Hening tak ada suara.

"Sebenarnya saya tak biasa miras tapi karena ajakan senior terpaksa ikut-ikutan meski tak sampai mabuk," lanjut pemuda berambut cepak itu. 

Ada anggapan di kalangan aparat negara bahwa tak mengapa minum miras walau mabuk asalkan dia tak memukul. Hingga tak mau mengambil tindakan pencegahan.

Suasana hidup yang tak Islami dan diamnya para alim ulama' yang diibaratkan seperti setan yang membisu, diantara dua penyebab utamanya. 

"Di Jepang wajar banyak warganya minum miras karena disana memiliki musim dingin. Minuman itu berguna untuk menghangatkan tubuh," kata perawat UGD. 

"Bagaimana dengan muallaf-muallaf Jepang yang tak lagi minum miras ? Badan mereka oke, sehat-sehat saja. Sakira itu karena faktor pemahaman, aturan dan kebiasaan saja." 

Saat berkunjung ke sana, dalam ruangan dormitory kampus, AC ruangan memiliki 2 tombol untuk musim panas dan dingin.

Ketika musim dingin datang menjelang, AC disetel mengeluarkan udara panas. Begitu pula sebaliknya. 

"Kebiasaan mereka mandi malam pakai air hangat sepulang kerja atau kuliah sehingga tak perlu lagi mandi pagi," kata Bunga Sakura di suatu waktu.

Tak berapa lama kemudian, saya berkata kepadanya, "Ini resep obat antinyeri dan antiradang. Trauma hanya menyebabkan peradangan tanpa menimbulkan perlukaaan." 

"Terima kasih, dok," ucapnya sambil berlalu menuju ruang apotik.

Jumat, 19 Juni 2020

Moneter 2

Hari ini, resmi beli emas batangan offline, bayar kontan. Emas salah satu dari 6 jenis benda yang pembayarannya harus tunai. 

"Jika akumulasi 2 gr maka bisa saya tukarkan dengan 2 gr emas antam," jelas Bunga Kemuning. 

Pertukaran antar emas juga harus senilai, 2 gr dengan 2 gr, 24 karat dengan 24 karat tanpa ada tambahan uang. Setiap tambahan disebut riba.

"Ini seperti beli tanah. Nilai jualnya akan slalu bertambah tiap tahun," tambahnya. 

"Bagaimana jika hilang saat disimpan di rumah?" tanya perawat poli. 

"Itu risiko pembeli. Bisa dicegah pakai brankas," jawabnya. 

Emas salah satu cara mengamankan nilai tukar uang. Biasanya akan terasa setelah 4 tahun berlalu. Lebih baik daripada menyimpan uang di bank. 

Sisihkanlah minimal 10% pendapatan kotor lalu investasikan 10%nya dalam sektor riil melalui akad dan syarat-syarat yang syar'i.

Emas salah satu bagian kecil dari sektor moneter sistem ekonomi Islam. Sistem ini tak bisa berdiri sendiri jika mau ideal. Harus ditopang oleh sistem politik, keamanan dan hukum termasuk sanksi. 

Sehingga menyimpan mandiri uang di rumah akan terasa aman. Pelaku kejahatan akan berpikir beribu-ribu kali jika masih mau ngotot mencuri dan merampok harta simpanan.

Marbot 1

Nyimak masa lalu marbot bagaimana ceritanya sampai ke pulau ini. 

"Saya berasal dari J di Selatan. Sejak SMP sampai selesai kuliah diploma 2, narik becak di Kota M. Saat magang kerja, hampir dibaptis dengan janji akan dijadikan guru PNS. Nekat berdua melarikan diri adu nasib ke Kota T di Kalimantan. Kerja 4 tahun sebagai kuli pabrik es. Saya yang memaksa dan membayarkan sisa biaya perjalanan teman sopir pete-pete. Dia sekarang pejabat kepala dinas kementerian agama disana. Balik ke Kota M, kerja sebagai karyawan jamu dan dipercaya meluaskan usaha di Tenggara. Jualan ke pelosok daerah hingga pulau-pulau. Memundurkan diri lalu bisnis mandiri dengan berdagang obat keliling, jualan sepatu hingga buka warung kecil-kecilan sampai sekarang. Sayalah yang pertama buka usaha minyak kelapa curah. Sangat untung lalu bermunculan banyak saingan sejak menjadi kabupaten baru. Bank konvensional banyak memberikan kredit pinjaman berbunga kepada usaha kecil. Jika saatnya lunas, saya tak akan mengambilnya lagi karena bunganya 11 juta lebih hanya dalam 2 tahun."

Sistem ekonomi kapitalisme memiliki pandangan bahwa masalah ekonomi berada pada sektor produksi sehingga produksi barang dan jasa digenjot besar-besaran.

Salah satunya dengan menyalurkan berbagai kredit pinjaman berbunga termasuk kepada usaha kecil dan rumah tangga.

Karena tak terikat dengan aturan Islam, wajar pada berbagai akad dan syarat-syarat pinjaman banyak ditemukan persoalan, ketimpangan dan ketidakadilan.

Pengusaha mesti bayar cicilan utang plus bunganya setiap bulan tak peduli usaha mengalami kerugian ataukah keuntungan.

Kerugian karena turunnya daya beli masyarakat apalagi hantaman kemarahan Mrs. Corona membuat pantat pengusaha makin kepanasan. Bagaimana cara membayarnya hingga datanglah kartu terakhir, New Normal.

Gubuk Derita 3

Kasus baru, seorang ibu melaporkan ke polisi anak kandungnya yang bandel, korban dan pelaku prostitusi dibawah umur (<19 th). 

"Dia anggota Geng B," kata perawat I. 

"Geng itu terdiri dari belasan wanita penjual diri. Sudah lama eksis disini. Sebelum adanya hotel, mereka sering mendapat panggilan ke Kota K," kata perawat II. 

Selain perilaku yang menyimpang, 60% penyebab prostitusi, karena tekanan ekonomi, simpulan sebuah penelitian mahasiswa Universitas H. 

Jasa dalam sistem ekonomi kapitalisme tak mengenal halal haram. Urusan esek-esek menjadi barang industri komersial yang dianggap ecek-ecek. 

Membuat lelaki hidung belang lompat kegirangan. Sementara sumber pemasukan pajak berasal dari sana. 

Jadilah wanita kupu-kupu malam bagaikan WC umum, pria berak bergantian, bayar lalu pergi meninggalkan kotoran sambil merokok. 

Bekasnya boleh hilang tapi catatannya akan abadi. Bila tak dibersihkan maka bau busuknya akan meluas, terhirup oleh banyak orang. Sumber penyakit banyak berasal dari sana.

Minggu, 14 Juni 2020

Bencong 1

"Lolos! Seandainya tahu, saya tak beri dia SKBS sampai kelakuan bencongnya dia hilangkan," assertive anger spontan saya ucapkan dengan nada sedikit bercanda kepada perawat poli. 

"Dokter tak mengenalnya?" 

"Ya karena dia pakai masker. Model jalannya aneh mirip perempuan. Sepertinya orang itu pernah saya jumpai. Dulu magang di RS ini." Puluhan menit baru teringat setelah tubuh fisiknya meninggalkan RS.

"Panggilannya Ajeng" 

"Nanti, kamu jika bertemu dengannya, sapa saja sesuai nama lahirnya, S," ujarq kepada temannya, calon mahasiswa, di depan meja pemeriksaan yang bertiraikan plastik transparan. 

"Tapi dia senang dipanggil Ajeng." 

"Itulah problemnya, meskipun itu bermasalah, jika orang disekelilingnya tak suka maka dia akan berpikir ulang. Sebaliknya bila toleran maka bencongnya akan menjadi-jadi." 

Ingatlah selalu rumus perubahan : meningkatkan ketakwaan individu, masyarakat (tokoh masyarakat) dan negara (aparat negara, baik sipil maupun militer).

Jumat, 12 Juni 2020

Pendidikan 1

Ada sedikit konflik kepentingan antara mahasiswa tingkat akhir dengan KPS di suatu universitas karena adanya aturan yang ditetapkan secara sepihak berlaku surut ke belakang. 

Mahasiswa tersebut merasa dirugikan karena berefek akan memperpanjang masa kuliah. Itu berdampak pada pengorbanan lebih lama, biaya hidup dan pendidikan ditengah ancaman krisis ekonomi di masa pandemi covid 19. Solusi praktisnya adalah memperpanjang beasiswa setahun jika diterima.

Ada syarat ujian tesis atau disertasi dari pedoman akademik yang diadopsi oleh sistem pendidikan perguruan tinggi tentang publikasi jurnal internasional bereputasi. Syarat ini menentukan wisuda atau tidaknya mahasiswa.

Selain jurnal internasional, bisa juga melalui jurnal nasional terakreditasi baiknsinta 1-6.

Penulis jurnal ada yang gratisan sedangkan pembacanya yang bayar. Sebagian lagi penulis jurnal membayar ke pihak publisher sementara pembacanya gratis. 

Pilihan akan ditentukan oleh mahasiswa dibawah arahan dosen pembimbing sebagai penulis jurnal.

Namun untuk publisher jenis pertama dimana penulis jurnal free proses waktunya lama bisa memakan waktu sampai 1 tahun.

Publisher jenis kedua banyak menjadi pilihan mahasiswa S2 dan S3 karena lebih cepat publikasinya meskipun mengorbankan biaya jutaan bahkan belasan juta.

Publikasi jurnal itu menjadi hak paten buat penulisnya yaitu milik bersama antara dosen pembimbing dan mahasiswa bimbingannya. 

Selain paten publikasi, jenis paten lainnya adalah paten prototype dan paten produk. 

Saya pernah membaca, dalam sistem pendidikan Islam, semua biaya pendidikan (dan turunannya) akan ditanggung negara termasuk biaya hidup.

Hak paten tak dikenal dalam Islam. Semua pihak bebas mengembangkan hasil penelitian termasuk jurnal ilmiah, prototype dan produk penelitian. Mirip dengan software komputer & aplikasi android yang free.

Contoh negara yang mengabaikan hak paten saat ini adalah Tiongkok. Bahkan saya dengar, banyak pabrik dari perusahaan negara maju yang mengadopsi kewajiban hak paten, ada disana.


Kamis, 11 Juni 2020

Dingdong 4

"Sejak musim corona, pendapatan warung sangat menurun. Dilain sisi, saya juga butuh uang 10 juta per bulan untuk bayar cicilan investasi tanah," curhat seorang Pemetik Harpa di depan jalan masuk masjid raya pasca sholat Jum'at. 

Syukurnya, cicilan itu syar'i sehingga risiko buruk sebagaimana dialami cicilan konvensional, tidak terjadi. 

"Warung lain sama?" 

"Mungkin" 

"Ketika banyak saingan maka yang dituntut adalah memperbaiki kualitas seperti mengatasi banyaknya lalat yang berisiko diare. Kenapa tidak cari di youtube cara mengusirnya?" 

Saya diam-diam membandingkan usaha warung makannya dengan rumah makan milik mantan pengusaha Ding Dong.

"Sudah dicoba beberapa cara tapi tak berhasil." 

"Kenapa warung lain lalat kurang sedangkan disini banyak?" 

Warung miliknya terletak hanya beberapa meter dari masjid di jalan utama, lokasi yang teramat strategis.

"Musiman. Lalat akan bertebaran luas terutama pada musim buah. Sekarang musim tlah berganti," kilahnya dari balik masker kain berwarna hijau.

Menu amat bervariasi, nikmat di lathi, relatif lebih murah dengan teknik penyajian prasmanan, merupakan beberapa kelebihan warung miliknya.

Pipinya tembem hingga wajah terlihat lebih bulat bagaikan rembulan. Perutnya juga semakin buncit seperti ibu hamil tua. Itu terjadi sejak doi beralih usaha dari bisnis tailor ke bisnis kuliner. 

"Tubuh chef biasanya begitu," ungkapku dengan senyuman tipis di suatu waktu.

Rabu, 10 Juni 2020

Dingdong 3

Makan pertama pasca musafir di warung depan Dermaga Cinta dengan pengelola baru. Ini cabang pertama dari warung utama langganan dekat masjid. 

Pak haji tepat memilih dan bekerjasama dengan mantan pengusaha Ding Dong yang beralih profesi sebagai pengusaha kuliner. 

Berkarakter penolong, senang melihat orang lain yang dibantunya bisa sukses, cepat belajar pada suasana baru, jujur dan amanah. 

"Saya banyak belajar meracik bahan makanan dari youtube," ujarnya suatu malam. 

Rasa enak di lathi dan mempertahankan cita rasa, syarat utama memulai bisnis makanan. 

Berikanlah nilai tambah dengan menjaga kebersihan dan meningkatkan kualitas masakan. 

Percepat faktor kali dengan membuka cabang baru. Perlebar nilai bagi dengan berbagi pengalaman dan rezeki.

Selasa, 09 Juni 2020

Moneter 1

Barusan subcribe channel youtube Pak Dahlan Iskan. Sebaran tulisan, tutur kata dan analisanya mengindikasikan dia bukanlah orang biasa. Wartawan senior yang punya pengalamam dan jaringan super luas di berbagai negara. 

Seorang pemikir tua dan tokoh pintar yang jujur memaparkan fakta dan tirai apa dibaliknya. Misalnya pertanyaan 2 pilihan, cetak uang ataukah berutang ? 

"Saya tidak memilih keduanya atau memilih keduanya dalam skala kecil. Lebih baik hidup menderita dan bekerja keras sehingga jika mencetak uang atau berutang hanya butuh sedikit. Cetak uang akan berisiko inflasi," jawabnya. 

Andaikan saja beliau atau orang-orang seperti dia memahami solusi Ideologi Islam terkait sistem moneter maka akan terjawab "cetak uang logam emas dan perak tanpa berutang." 

Negara Israel yang mayoritas yahudi dan zionis tahu hal ini sampai berani memulainya. Baru-baru ini Bank Sentral Israel mengeluarkan mata uang new shekkel terbuat dari emas. 

Nilai nominal 10 shekkel setara dengan 4 dinar emas atau 16,96 gram emas 22 karat. 

Kapankah negeri-negeri Islam atau negeri lainnya menyatukan kembali dan bertransaksi dengan mata uang dinar dan dirham yang terbukti anti inflasi ?

Senin, 08 Juni 2020

Mrs. Corona 10

Di perjalanan yang amat melelahkan, telepon seorang pemetik harpa masuk, menunjuk saya sebagai pemusik utama dalam sebuah konser online 2 hari lagi. 

Sangat berharap bukan saya pelakunya. Telpon berdering kembali saat tiba di Kota K. "Waktu mepet, tak ada pengganti," tulisnya.

Hanya satu tujuan malam itu, baring istirahat di tempat tidur sebagai musafir dua hari dua malam. Putar otak bagaimana cara menyukseskan perhelatan yang tersisa satu malam.

Minta tolong Bunga Sakura, copy paste teks sebuah lagu berjudul "Syariah Memelihara Akal, Nyawa dan Harta". Saya hanya menggubahnya sedikit. 

Di hari H, menurut komposer lagu, teramat banyak pertanyaan tertulis dari para pemetik harpa. Inilah pengalaman pertama memetik harpa secara online. Iramanya melenting syahdu.

Karena persoalan waktu, hanya 6 petikan nada yang bisa berdenting, seputar kebijakan New Normal yang terkesan tergesa-gesa dan lebih mementingkan oligarki kekuasaan. 

Saya salut malam ini di Kabupaten KK dimana kasus covid 19 nol persen tapi pemeriksaan di Dermaga Cinta lebih ketat. Petugas kesehatan mengenakan pakaian APD lengkap sesuai standar. Begitulah seharusnya, Ning Nong !

Pembanding 5

Dua hari dua malam lama perjalanan darat dan laut antar 2 propinsi. Melalui jalan sempit, terjal dan berliku. Macet 12 jam dalam kawasan pegunungan di waktu malam yang sepi, dibawah kucuran air hujan di hutan misteri. 

Truck bermuatan barang melebihi kapasitas, badan hampir terjungkal dan lehernya patah menahan beban di tikungan tajam dengan kemiringan jalan hampir 30 derajat. Menutup rapat jalan hingga tak bisa dilalui mobil, truck, bus dan mobil tanker.

Kualitas jalan miris dan kenyamanan bus bikin menangis. Fasilitas umum jauh tertinggal jika dibandingkan dengan Negara Sakura dan Negara Ginseng. 

Beberapa waktu lalu, masih dalam suasana lebaran, saya bertanya kepada seorang mahasiswa S3 Ilmu Kimia yang pernah belasan hari tinggal di ibukota kedua negara itu. 

"Dari angka 1-10, Anda beri nilai berapa Tokyo?" 
"9,5" 
"Seoul?" 
"Sama 9,5" 
"+62?" 
"Hanya 4". Anjay !

Seteru 5

Terjadilah diskusi singkat dengan seorang awak kapal ferry tentang kasus tambang di Maluku Utara. BTW, anak pertamanya akan lahir bulan ini. 

"Tambang emas disana salah satu yang terbesar, perusahaan Negara C penguasanya," ungkapnya sambil berbaring di kursi barisan pertama ruangan VIP. 

"Aturan main kapitalisme, cukup memiliki saham 51% maka PT itulah dianggap sebagai pemilik. Maka negara yang punya modal banyak paling diuntungkan meskipun kekayaan alam itu berada di negara lain. Saya baru baca, emas PT. Antam berasal dari luar negeri. Beleng-belengnya kita, biji emas dibeli murah keluar lalu emas batangan hasil pengayaannya, dibeli lagi dengan harga mahal oleh negara pemilik." 

Beginilah nasib negara demokrasi tipe terjajah. Mestinya, tambang itu milik bersama rakyat dan dikelola negara melalui BUMN atau BUMD. Hasilnya dikembalikan utuh kepada pemiliknya, yaitu rakyat.

Senin, 27 April 2020

Mrs. Corona 9

Pengalaman pertama memakai zoom, aplikasi booming di era corona. Work & meeting from home. Lumayan nyaman. Tak perlu keluar rumah hanya untuk ikutan rapat. 

Hasil kepoan mandiri, beberapa teman sejawat mengisi waktu luangnya menyalurkan hobby atau potensi terpendam yang tak nyambung dengan spesialisasi mereka. 

Ada beternak ayam, menanam toge, menjahit sendiri masker dll. Saya terus bekerja online dengan memperbanyak dan memperbaiki berbagai artikel kedokteran di klinikindonesia.com. 

Juga membuat berbagai kerajinan tangan dari pipa paralon. Ada 3 gantungan jemuran unik, penyangga meja TV, meja galon air, meja imut kipas angin. 

Rencana akan bikin lemari pakaian dan tempat sepatu yang jauh lebih rumit lagi susunannya. Jika dinikmati, sungguh mengasyikkan, guys !

Minggu, 26 April 2020

Mrs. Corona 8

Hari kedua bertemu. Kali ini di sebuah klinik yang cukup besar, milik seorang pengusaha lokal. 

Puluhan tahun lalu, saya disuguhi susu Milo. "Itu oleh-oleh dari Malaysia," katanya. Rasa dengan produk Indonesia jauh beda. 

Saat kunjungi Malaysia, Susu Milo menjadi buah tangan favorit. 

"Sebenarnya bahan baku susu itu dari Indonesia," jelas Prof. B, akademisi senior Universitas Kebangsaan Malaysia. 

Doi sudah biasa hidup mandiri tak tergantung asupan orang tua. Kuliah kedokteran sambil nyambi sebagai mentor di bimbingan belajar ternama Kota M. 

Aktif di bisnis dan dunia marketing. 

"Saya punya banyak kenalan," ucapnya dari balik masker. 

Teman sejawat mengenal kebaikannya, ringan tangan membantu orang lain. Hidup itu penuh risiko, termasuk bekerja di bandara udara. 

"12 nakes sudah positif corona di sana," ucapnya. 

Tak terasa saya menelan air ludah.

Jumat, 24 April 2020

Mrs. Corona 7

Posisi saat ini di Bandara Internasional SH. Hendak bertemu dengan Dokter Andalang yang piket. 

"Tak ada penerbangan," tulisnya. 

Benar saja, keadaan jauh lebih sepi. Hanya petugas bermasker yang mondar-mandir. Papan informasi elektrik menampilkan pengumuman pesawat dan tujuan terjadwal. 

Kemarin, penerbangan ke Kota K kembali saya batalkan untuk kedua kalinya setelah memastikan info diatas, efek dari kebijakan PSBB. 

Saya hanya bisa memantau keadaan di RS mll WAG. Sepertinya mereka masih kesulitan penyediaan APD standar, sebuah fenomena yang umum terjadi. 

Tanda adanya permasalahan sistemik pada negara pengekor dan negara demokrasi tipe "terjajah". Ekonomi dan politiknya tak independen. Anggaran negara menjadi jatuh misqueen.

Jumat, 03 April 2020

Mrs. Corona 6

Kesempatan terbaik bertanya bagaimana keadaan terbaru aktivitas Bandara Internasional SH di Kota M saat kedatangan pasien berprofesi security bandara dan pasien karyawan Maskapai LA. 

Isolasi mandiri sebagai efek logis Mrs. Corona menimbulkan kebutaan tentang suasana alam sekitar. 

"Jumlah penerbangan menurun drastis, dari 5-6 menjadi hanya 1. Ada ruangan chamber disinfektan dan tak ada ruangan isolasi khusus. Penerbangan dari Kota J masih ada sementara pemeriksaan penumpang pesawat di Kota S sangat ketat," karyawan I. 

"Maskapai kami mengalami penurunan dari 40 penerbangan setiap hari menjadi hanya 20. Pesawat AA dari luar negeri lebih duluan berhenti. Rute penerbangan ke Pulau P tak ada lagi," karyawan II. 

Efek ikutan pandemi, bisnis transportasi terpukul hebat. Tanda-tanda awal kegoncangan ekonomi kapitalis akan terjadi tak lama lagi. 

Krisis sosial oleh masyarakat demokratis yang sakit ikut menghantuimu, bila penatalaksanaan sistemik Mrs. Corona tidak tepat atau malah makin tertunda.

Selasa, 31 Maret 2020

Mrs. Corona 5

Akhirnya, Maestro Pemetik Harpa mengeluarkan tulisan terbaru. Sudah lama ditunggu, sampai terjadi perubahan pola hidup karena bombardir informasi terkait Mrs. Corona. 

Rekayasa laboratorium 2 negara tak terbukti sehingga pandemi ini "murni" teguran dan hukuman dari Allah SWT. Kesimpulan yang sesuai dengan analisa teman angkatan, ahli gizi klinik yang dipanggil "Prof. A". 

Sholat berjamaah yang hukumnya fardhu kifayah dan sholat jumat yang fardhu 'ain hendaknya dilaksanakan dengan melakukan pemilahan termasuk jamaah masjid. 

Orang sakit harus dikarantina dan diobati negara secara gratis sedangkan orang sehat tanpa alasan syar'i harus tetap jumatan. 

Petugas kesehatan diberikan negara Alat Perlindungan Diri (APD) yang cukup dan memadai. 

Orang sehat menjalankan kegiatan sehari-sehari termasuk sekolah dan bekerja agar roda ekonomi berjalan normal kembali.

Jumat, 27 Maret 2020

Mrs. Corona 4

Telpon dari ortu konfirmasi tentang tidak adanya jumatan minggu ini. 

"Kenapa ditiadakan? Kenapa lebih takut kepada pemerintah daripada Allah SWT? Sholat jumat wajib buat laki-laki muslim," sesalnya. 

"Benar kita paling takut kepada Allah SWT dan jumatan itu suatu keharusan namun Allah SWT juga tlah memberikan beberapa keringanan melalui hadits bahwa bisa tidak jumatan karena alasan syar'i termasuk adanya wabah seperti saat ini melanda. Saya sudah 2 jumatan berturut-turut tak melakukannya sejak pengumuman resmi pemerintah negeri I terkait pandemi Mrs. Corona. Sholat jumat diganti dengan sholat dhuhur, sholat berjamaah hanya di rumah, tidak makan di warung coto, shopping hanya kebutuhan makan minum, lebih cepat tidur-bangun-bagadang hingga menunggu waktu subuh."

Mrs. Corona 3

"Kapan ke Kota M? Nanti sajemput" Telpon WA saya tutup lalu tiba-tiba diprotes Bunga Sakura. 

"Sekarang Kota J & M zona merah pandemi. Sangat berisiko kontak dengan orang lain." 

Pendapat ini ada benarnya, hati terasa bergejolak antara keinginan menolang dengan ancaman Mrs. Corona. 

Saya mencari second opinion kepada seorang keluarga terdekat. Pendapatnya terhadap fakta seringkali rasional dan sangat masuk akal. 

"Minta jangan dulu meninggalkan Kota K dan tunda terbang ke Kota M," jawabnya. 

Saya teringat dengan anjuran Nabi Muhammad SAW untuk tidak meninggalkan daerah wabah dan jangan memasuki daerah wabah. 

Dengan berat hati, saya menelponnya kembali memberikan beberapa penjelasan yang bisa diterima. 

Beratnya hidup di ibukota demokratis berbiaya tinggi akan ditanggungnya jua beberapa bulan ke depan sampai batas waktu yang belum ketahuan.

Mrs. Corona 2

Pada akhirnya, penerbangan menuju Kota K dibatalkan sepihak karena kota pemberangkatan di M berubah cepat menjadi zona merah Mrs. Corona. 

Padahal baru saja, saya infokan kepada Dirut RS rencana awal untuk tetap berangkat dengan segala risiko. 

Mengalah untuk tak ngotot ke tempat tugas setelah beberapa dokter sahabat memberikan saran. Merekalah yang lebih tahu bagaimana fakta di lapangan. 

Itu artinya, saya harus menjalani isolasi mandiri di rumah selama 14 hari. Semoga tak ada gejala bermunculan dan tubuh terbebas dari Si Dia. 

Upaya tuk tidak meninggalkan daerah wabah, bagian dari sunnah. Ini juga berarti, petunjuk mimpi 2 hari lalu, kembali terbukti. 

"Saya pergi meninggalkan rumah lalu sebelum sampai di jembatan panjang, saya balik badan," cerita kepada Bunga Sakura sehari lalu.

Sabtu, 14 Maret 2020

Haru 5

Ajal tlah menjemputnya setelah berbagai sentilan kehidupan datang silih berganti tiada henti. Tertipu dalam bisnis klenik. 

Tertabrak hingga pincang seperti pendekar bertongkat. Stroke yang membuat sebelah badan lemah tak berdaya dengan suara yang tak dimengerti lagi. 

Dia kembali bagaikan seorang bayi yang tergantung dalam buaian. Yaa Allah, inilah hidup yang terkadang tak dimengerti. 

Ada satu kebaikannya yang slalu melekat dalam hati. Keras dalam menjaga tumbuh kembang satu-satunya Bunga Sakura dalam keluarga. 

Teguh menghela berbagai kumbang hitam yang berusaha datang mendekat. Hingga takdir mempertemukannya dengan para Pemetik Harpa. 

Bunga Sakura jadi paham akan arti kehidupan atas kebaikan perhatian kakak tertuanya. Sungguh, dia terbebas kini dari ancaman baru dunia, Mrs Corona.

Minggu, 08 Maret 2020

Bahasa 1

Alhamdulillah menemukan cara belajar bahasa asing yang bernilai ibadah dan insya Allah berimbalan pahala. 

Kombinasi berbagai aplikasi, menghafal lalu menuliskannya di whiteboard imut oleh-oleh dari Jepang. Ukurannya pas masuk ke dalam tas, terbuat dari bahan yang sangat ringan. 

Teks qur'an dari aplikasi terkenal buatan Andi Umpram yang bisa dipecah kata per kata dan sekaligus punya Tafsir Jalalain. 

Copy lalu simpan dalam Aplikasi Stickies Note untuk dipecah-dipecah lagi dalam kalimat dan kata. 

Melalui bantuan Aplikasi Google Translate, terjemahkan ke dalam Bahasa Inggris lalu dari sana Anda bebas menerjemahkannya ke dalam berbagai bahasa utama dunia beserta pelafalannya. 

Saran saya, utamakanlah lebih dahulu Bahasa Jerman setelah Bahasa Inggris karena keduanya punya banyak kemiripan.

Gunakanlah Teknik Kaizen untuk memulai kebiasaan baru ini. Bismillah.

Jumat, 06 Maret 2020

Politik 2

Dia membeberkan solusi-solusi kerja yang ideal di ruangan bangsal rumah sakit. 

"Saya dengar, ada rencana maju sebagai kepala desa?" 

"Ya, di tahun 2023," bibirnya tersenyum. 

"Punya modal? Di Kota M, butuh 500 jt lho!" Ini menurut seorang lurah yang saya temui di restoran masakan Jepang Mall P Kota M. Di desanya, punya jatah sekitar 1,7 M dana desa per tahun.

"Disini modal hati nurani sudah bisa terpilih sebagaimana kepala desa saya sekarang. Om saya itu juga dahulu tak punya modal, saya termasuk tim suksesnya yang paling aktif" 

"Berarti nanti berhadapan dengan om sendiri?" 

"Ya. Saya kecewa. Setelah terpilih, dia lupa diri, mendadak melihat uang banyak." 

"Sakira itu fenomena umum dalam demokrasi." Biasa terjadi hubungan keluarga menjadi renggang pasca pemilihan demokratis.

"Dia punya kasus, saya sendirilah yang melaporkannya kepada pihak berwajib setelah mengabaikan berbagai saran namun tidak diusut sampai sekarang," wajahnya tegang. 

Setelah pergi menjauh, saya bertanya kepada Jeng Gosip yang dari tadi duduk di sebelah depan. Tampak kedua kupingnya membesar, tanda antenanya slalu on.

"Dia serius calon kepala desa?" 

"Tidak, dia hanya bergurau. Omnya kurang bagi-baginya dan banyak yang cemburu setelah beli motor" jawab Jeng Gosip.

"Motor?"

"Ya"

Kamis, 05 Maret 2020

Pembanding 4

Ada fenomena baru di era milenial akhir zaman. Foto pre-wedding calon suami isteri sudah dianggap biasa. Kesimpulan tulisan Pemetik Harpa menyatakan itu perbuatan haram. 

"Karena belum sah," kata Jeng Gosip di ruangan bangsal. Hadir juga dua orang perawat andalang lainnya ikut mendengarkan pembicaraan.

Pemahaman halal haram dan kebiasaan terikat kepada hukum syari'ah tidak ditanamkan sejak dini. 

Kurikulum sekolah juga belum serius membahas pemahaman berumah tangga menurut Islam. 

"Tampak mesra berfoto di masa pacaran tapi setelah berumah tangga kemesraan cepat hilang lalu cerai." 

"Akibat miskyin ilmu berumah tangga mudah beleng-beleng berhadapan dengan persoalan hidup. Seperti ombak kecil yang membuat biduk rumah tangga gampang tergoncang. Apalagi dengan kondisi serba sulit saat ini."

"Pacar tak segan lagi menyapa orang tua wanita dan membawa pergi anak gadisnya. Tidak seperti zaman saya dulu, nanti ingin melamar barulah dia datang bertemu orang tua" ujarnya. 

"Org tua membiarkan anaknya pacar-pacaran?" 

"Ya" 

Ini sudah mirip pergaulan anak muda di Jepang sebagaimana hasil wawancara seorang youtuber Negeri I kepada seorang wanita Jepang. 

"Usia SMP, mereka mulai diperkenalkan sistem reproduksi lalu 50% mencoba kepada pacarnya. Di masa kuliah, 90% orang tua membebaskan anak-anak mereka hidup bebas bersama pasangannya tanpa ikatan perkawinan," ungkap wanita Jepang itu.

"Saya perkirakan 99% kaum milenial Jepang sudah pernah melakukan hubungan suami isteri," klaim Bunga Sakura yang pernah menetap 3 bulan disana.

Rabu, 04 Maret 2020

Banjir 1

Kamar jaga yang kemasukan air itu, saya tinggalkan menjauh. Ketika asyik update status, eh busyet, tiba-tiba saja kedua kaki menginjak sesuatu yang dingin. 

Beruntung sebelumnya, beberapa perkakas penunjang kehidupan tlah diungsikan ke atas ranjang. Amat disayangkan, terlupalah sajadah disudut ruangan yang tak terlihat. Dia basah, guys. 

Posisi rumah sakit di tiga sisi bukit terjal menyulitkan spekulasi penyaluran air hujan. Perbukitan yang banyak memiliki mata air sehingga mudah mengalami banjir dan rawan tanah longsor. 

Rumah sakit bagaikan kolam penampungan air yang sulit dikendalikan. 

Suatu problematika persisten yang membuat kepala menjadi botak dan rambut cepat memutih jika memikirkannya sendirian. Perlu aksi penyelamatan strategis dari para stakeholder.

Mrs. Corona 1

Hanya beberapa jam pasca diskusi dengan direktur RS tentang kasus epidemi corona, pemerintah secara resmi mengumumkan 2 orang warga Negeri I positif. 

"Kenapa mesti takut mati? Ajal sudah ditentukan Tuhan," kata Dirut RS. 

Ungkapan serupa ditulis seorang teman WAG, spesialis THT. Juga dikemukakan seorang perawat andalang di ruangan bangsal. 

"Terus terang, saya agak was-was," masker 2 lapis, saya benahi letaknya. 

Maybe karena aktif mengikuti perkembangan penyebaran virus corona terutama di Negeri C dari 2 channel Youtube yang tak percaya lagi pernyataan resmi pemerintahan komunis C, sehingga membentuk pemikiran tentang risiko terburuk bagaimana nasib dunia di masa depan. 

Haruskah menyatakan shut down lalu melarikan diri ke tempat paling aman? 

"Sepertinya tidak!" kata hati agak ragu.

Mengulur Waktu 2

Untuk pertamakalinya pasca merit, bertemu lagi dengannya di ruangan kebidanan ketika menulis status pasien kebidanan. 

"Maaf tak bisa hadir di acara walimahan karena posisi saat itu di Kota M." 

Tak biasa, emosinya kini sudah terkontrol, lebih tenang, maybe efek positif dari sebuah pernikahan. Tak ada lagi "gangguan-gangguan" darinya. 

Exit strategy "overxtend time" tampaknya berhasil. Kepastian alasan "keberaniannya" itu barulah terungkap setelah membaca undangan pernikahan tentang siapa-siapa saja org-orang yang turut mengundang. 

Tiga tokoh politik paling strategis di kabupaten KK, wow. Dia berasal dari keluarga terpandang dan berpengaruh. Bagi beberapa orang, ini bisa menjadi alasan kuat yang mempengaruhi perilaku. 

"Dia sudah berubah menjadi seperti kuda betina yang jinak," ungkapku memuji dari arah belakang punggungnya di depan 2 bidan yang lain.

Minggu, 01 Maret 2020

Seteru 4

Tlah datang hampir bersamaan 2 pasien IGD di tengah malam. Seorang dari karyawan tambang, korban penganiayaan yang masih dalam pengaruh alkohol. 

Lainnya, pemburu hewan, seorang security asal Kota K, korban gigitan lipan jahat yang diantar pensiunan angkatan udara dan anggota perbakin asal tanah Jawa. 

"Kasihannya mereka harus kerja keras di hutan sampai subuh dan bekerja di tambang yang penuh risiko karena sengketa tanah." 

"Demi sesuap nasi," sahut bidan pengantar. 

Risiko pengelolaan tambang yang tidak syar'i, akan muncul ketidakadilan terkait kepemilikan lahan dan ketimpangan pemerataan kekayaan sehingga 1% org tajir menguasai 49,3% kekayaan nasional di negeri ini. 

Amat disayangkan, sesama anak bangsa akhirnya saling berseteru dan menumpahkan darah yang suci sebagai efek dari penjajahan gaya baru versi kapitalisme timur.

Jumat, 28 Februari 2020

Kapal Besi 6

Dalam pesawat Lion Air, duduk bersebelahan dengan seorang lelaki muda beserta isteri. Doi tertarik dengan tayangan video WAG. 

"Apa itu?" 

"Sepertinya kejadian di India" 

Tampak belasan wanita bercadar di tanah lapang berdiri tegak sambil membawa perkakas pertahanan diri seadanya. Mereka dikepung ratusan orang. 

Suasana sangat tegang dan mencekam, pembuat video bagian dari mereka yang terus-menerus membaca do'a dalam bahasa Hindi sambil menyebut nama Allah SWT. Entahlah bagaimana nasib mereka, video selesai. 

"Islam datang dalam keadaan asing dan akan kembali asing seperti sedia kala," komentarnya sambil melafalkan teks arabnya. 

Dari Abu Hurairah ra, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

بَدَأَ الإِسْلاَمُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ

Islam datang dalam keadaan yang asing, akan kembali pula dalam keadaan asing. Sungguh beruntungnlah orang yang asing” (HR. Muslim no. 145).

"Islam beserta ajarannya dianggap asing oleh masyarakat hingga memusuhinya," lanjutnya. 

Diskusi berlanjut cukup panjang dalam berbagai tema. Saya amat terkesan dengan banyak hafalan dalilnya dan keterbukaan pemikirannya.

Rabu, 26 Februari 2020

Bisnis 1

Tak terasa 2 tahun tlah berlalu bersama 1 keluarga Pemetik Harpa, pebisnis kuliner asal Kota K di sebuah kedai coffeeshop Kota M.

Alhamdulillah, badai rumah tangga sudah berlalu dan kembali normal seperti sedia kala.

Sesuai planning, memindahkan warung makan ke lokasi baru.

"Tema tetap tentang suasana alam. Bedanya, sekarang tema sungai, sebelumnya tambak pantai," jelasnya.

"Item menu?"

"Ada penambahan terutama sayur. Juga penyajian makanan pakai cara prasmanan karena pelanggan kebanyakan orang kantoran yang serba instan," analisanya.

"Pesaing?"

"Ada 1 warung padang dan 1 penjual coto," jawabnya.

Mengikuti saran, pengelolaan teknis dikembalikan kepada isteri sedangkan pengelolaan strategis tetap ditangannya.

Doi juga dipercayakan sekarang sebagai bendahara sebuah yayasan pengelola cabang Sekolah Islam Terpadu di kotanya.

Selasa, 25 Februari 2020

Pencuri Hati 6

Wow, hadiri perjamuan makan siang sederhana, sepasang pengantin baru, kakek nenek yang sudah beranak cucu. Jodoh memang tak akan kemana. 

Setelah puluhan tahun hidup menjanda, ketemuan dengan Pak Haji, seorang duda bangkok. Pak haji bekerja memasangkan atap rumah barunya di pedalaman Kota M. 

Keputusan strategis pembawa keberkahan. Pindah dari Kota K yang amat berjauhan, seringkali berjumpa di "rumah cinta", kirim-kiriman buah-buahan lalu jatuh hati. Eeeaa ! 

Alhamdulillah, 1 Jablay kembali musnah! "Keduanya muka jodoh. Tawwa, pengantin baru." Khalayak pun berteriak riang gembira. 

Ada juga oleh-oleh camilan buah almond dari Korea Selatan. Dibawa langsung oleh Si Princess, seorang bisniswoman yang mulay sukses.

Minggu, 23 Februari 2020

Haru 4

Kubiarkan air matanya jatuh ke pangkuan bumi.
Terlihatlah mata putih berubah warna kemerahan.
Lubang hidung terasa basah oleh air kepiluan.
Redam kesedihan akan cerita masa lalu.

Sejak kecil ditinggal pergi Sang Ayah.
Ayah kandung tlah menyisakan buah hati.
Tanpa kenal lebih dalam rasa pelukan.
Ciuman mesra kumis lelaki tangguh pertama kali.

Ibunyalah, wanita tegar bagaikan batu karang.
Berdiri kokoh menerjang terpaan kelamnya hidup, sendirian.
Bertahun-tahun lamanya, masa penantian panjang itu.
Hingga besarlah Bunga Sakura nan cantik jelita.

Bertumbuh pada alam liar, menembus batas idealisme.
Karakternya keras membara, mengikuti kemauan zaman.
Melunak oleh indahnya alunan suara Pemetik Harpa.
Pedoman hidup manusia hingga akhir masa.

Tak terasa, air mata membasahi pipi.
Mengenangkan kepergian orang-orang tercinta.
Peletak batu pertama pondasi bangunan kehidupan.
Mulialah dengan kemenangan ataulah mati syahid.

Sabtu, 22 Februari 2020

Pencuri Hati 5

Setelah bertahun-tahun lamanya, senang rasanya bertemu kembali dengan khatib jum'at hari ini, seorang guru agama senior di sekolah kejuruan kimia Kota M. 

"Mantap isi khutbahnya, Tadz," sambil beri 1 jempol. 

Tentang wabah virus Corona di Negeri C, sebagai hukuman Allah SWT kepada kaum pembangkang dan para pelaku kedzaliman sebagaimana tertulis dalam al Qur'an. 

Dzalim ada 3 jenis yaitu dzalim kepada dirinya sendiri (seperti hukuman yang menimpa kaum Nabi Luth AS), dzalim kepada orang lain (sebagaimana mengenai kaum Nabi Syuaib AS) dan dzalim kepada Allah SWT (contohnya saat ini dimana banyak muslim tak mau lagi menyembah Allah SWT). 

"Jika kita melakukan survey orang-orang di jalan raya, sekitar 80% diantaranya mengaku muslim tapi tidak pergi sholat jum'at," klaimnya diatas mimbar.

Rabu, 19 Februari 2020

Kapal Besi 5

"Insya Allah 2 bulan lagi, saya mau ke Turkey," ujar Bunga Sakura diluar dugaan. 

"What? Keperluan apa?" 

"Ikut seminar internasional"

Rencana berisiko dan berbau nekat. Disaat virus corona sedang mengancam penerbangan kapal besi internasional. 

Setelah kepulangan dari Jepang, membuat "suasana lutut" agak sedikit bergoyang. 

Undangan Menteri Besar J untuk makan durian bulan ini di Negeri M terancam batal karena dua alasan yang sama. 

Meskipun perjalanan tak sampai 24 jam namun kepergian seorang wanita diluar negeri tetaplah mesti ditemani mahram atau suaminya untuk memastikan keamanan dan tempat tinggalnya aman dan syar'i. 

Adapun calon suami belum boleh mendampingi perjalanan seorang wanita baik didalam maupun diluar negeri.

Kamis, 13 Februari 2020

Pembanding 3

"Bagaimana Anda menanggapi perbedaan semangat kerja antara masyarakat Jepang dengan Indonesia? Saya melihat dengan mata kepala sendiri keduanya sangatlah berbeda. Jepang sebagai negara maju memiliki warga dominan 'gila kerja'. Indonesia? Negara maju dari belakang dengan masyarakat dominan terlalu santuy. Bisa dibayangkan bagaimana waktu kerja disini diisi dengan bermain domino. Kemana arah dan semangat kerja versi Islam?" 

"Memang benar, karakter masyarakat Jepang dan negara-negara kapitalisme lainnya akan seperti itu karena mereka dipaksa mengejar penghasilan setinggi-tingginya karena beban hidup yang sangat tinggi. Efek sampingnya, hidup tak bahagia dan mengalami stres tingkat tinggi. Islam menganggap bekerja adalah ibadah sehingga memiliki tujuan jelas baik di dunia dan akhirat," jawab Pemetik Harpa dengan santuynya.

Rabu, 12 Februari 2020

Pembanding 2

"Negara wajib menjamin tersedianya alat pemuas kebutuhan, baik kebutuhan primer, sekunder & tersier. Alat pemuas kebutuhan primer (sandang, pangan dan papan) wajib terdistribusi dan dimiliki oleh setiap individu warga negara, orang per orang. Alat pemuas kebutuhan sekunder dan tersier juga wajib dijamin persediaannya melalui mekanisme pasar dan boleh dimiliki oleh warga yang mampu memperolehnya sesuai keinginan. Jika keduanya (kebutuhan sekunder & tersier) tak tersedia berarti penguasanya gagal membuat negara menjadi sejahtera," kata Pemetik Harpa. 

Saya teringat dengan perbincangan 2 narasumber Smart Financial Wisdom dengan tema Menjadi Kaya atau Sejahtera di Radio Smart FM bulan lalu di Kota M. 

Mereka membedakan istilah orang kaya dan orang sejahtera. Katanya, orang kaya belum tentu sejahtera dan orang sejahtera tidak harus kaya. Lalu perbedaan kaya dan sejahtera apa ?

Orang kaya berkaitan dengan besaran nominal penghasilan sedangkan orang sejahtera berhubungan dengan kemampuan memenuhi kebutuhan hidup di masa kini dan masa depan.

Sepertinya istilah kaya dan sejahtera bisa dipakai untuk membedakan antara negara kaya dan negara sejahtera. 

Negara kaya belum tentu sejahtera sebagaimana terjadi pada sistem ekonomi kapitalisme dimana kekayaan menumpuk hanya pada segelintir orang karena bermasalah dari sisi distribusi kekayaan dengan Rasio Gini mendekati angka 1.

Sedangkan negara sejahtera tidak harus kaya karena tingkat distribusi kekayaan di masyarakat lebih merata dengan Rasio Gini mendekati angka 0 seperti pada penjelasan sistem ekonomi Islam.

Seteru 3

"Bagaimana tanggapan Anda tentang sengketa tambang di Desa RR Pulau W?" 

"Warga mempermasalahkan pengalihan lahan dari perkebunan jambu mete menjadi lahan pertambangan nikel," jawab Pemetik Harpa.

"Bagaimana jika lahan milik individu (private property) mengandung bahan tambang sebagai milik umum (public peoperty) dalam jumlah besar?" 

"Jika negara mengambil kebijakan untuk menambangnya maka lahan individu itu mesti dibebaskan dengan cara lahan atau lahan plus tanamannya dibeli dengan harga wajar" 

"Jika ada pemilik lahan menolak?" 

"Penting lakukan sosialisasi." 

Sebagai harta milik umum (public property), pengelolaan tambang tersebut tidak boleh diberikan kepada pihak swasta. 

Negara sebagai wakil rakyat wajib mengelola, mengontrak tenaga kerja termasuk tenaga ahli pertambangan. Lalu hasilnya 100 persen dikembalikan kepada rakyat.

Ekonomi 6

Tertulislah dalam Buku Sistem Ekonomi bahwa hakekat harta adalah milik Allah SWT lalu mengizinkan untuk manusia memiliki dan mengembangkannya sesuai syari'ah. 

Izin kepemilikan harta terbagi atas 3 jenis yaitu milik individu (private property), milik umum (public property) dan milik negara (state property). 

Pemerintah sebagai wakil rakyat diberikan kewajiban untuk mengelola harta milik umum (public property) dan hasilnya utuh 100% dikembalikan kepada rakyat. 

Harta milik umum (public property) tidak boleh diberikan kepada individu (swasta) baik secara gratis maupun barter. 

Sedangkan harta milik negara (state property) dan milik individu (private property) boleh diberikan kepada pihak lain atau orang tertentu. 

Harta milik umum (public property) dan negara (state property) masuk dalam kas negara (baitul mal). 

Belanja anggaran juga berdasarkan syari'ah. Harta milik umum (public property) dibelanjakan terutama untuk pembiayaan pelayanan primer publik seperti kesehatan, pendidikan dan keamanan.

"Bagaimana jika dana milik umum (public property) tidak mencukupi ?"

"Bisa diambil dari harta milik negara (state property)," jelas Pemetik Harpa.

"Jika dana milik negara (state property) juga kurang ?"

"Negara boleh memberlakukan pajak yang bersifat sementara dan hanya berlaku untuk warga laki-laki, dewasa, kaya dan muslim," tambah Pemetik Harpa.

"Dana dari mana untuk gaji PNS dan bangunan milik negara termasuk instalasi militer ?"

"Berasal dari dana milik negara (state property)," tutup Pemetik Harpa.