Jumat, 28 Agustus 2020

Suami Andalang 9

Betapa beruntungnya dirimu mempunyai pasangan hidup yang sepemahaman. Mendayung bersama biduk rumah tangga menuju tepian yang sama. Gunakan kompas halal haram sebagai acuan. Hingga bersatunya aturan dan rasa.

Lebih beruntungnya lagi dirimu memiliki pasangan yang seperguruan. Hidup hingga matinya terkontrol oleh aturan kepartaian. Terlahir dari aqidah yang kokoh, mengakar dan membumi dalam buaian syariah.

Anda hanya mengarahkan 20 persen keinginannya. Selebihnya, biarkan pion-pion jama'ah menjamahnya. Maka harmoni suara petikan harpa pelan-pelan akan merasuki sudut kamar rumahmu.

Sebaliknya, di zaman edan, lebih 60 persen aturan hidup demokratis tanpa sadar membuat luka di hatimu. Perluas wawasan, kendalikan kalbu, hindari membuli keras  pasangan dalam ketaksengajaan dan keterpaksaan.

Dunia terbalik merenggut banyak akal sehat kita. Tubuh baligh belum menjamin kedewasaan berpikir. Terbiasa berenang dalam lumpur dosa akan mengotori cermin hati sedikit demi sedikit.

Tebalnya debu kaca tak mampu merefleksikan sebuah citra. Dia tlah buta kepada datangnya cahaya kebenaran. Telat berpikir hingga berada pada level naluri kekanakan.

Rutin menjaga dan membersihkan cerminan hati. Keluarlah dari zona nyaman kekufuran dan kemunafikan. Hingga kita merasakan kembali nikmatnya iman daĺam jamaah. Lalu melangkah bersama mengubah frekuensi lingkungan dan sistem yang rusak menjadi normal kembali.

Hasil diskusi online bersama suami andalang dari Jakarta di suatu malam yang dingin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar