Senin, 08 Juni 2020

Seteru 5

Terjadilah diskusi singkat dengan seorang awak kapal ferry tentang kasus tambang di Maluku Utara. BTW, anak pertamanya akan lahir bulan ini. 

"Tambang emas disana salah satu yang terbesar, perusahaan Negara C penguasanya," ungkapnya sambil berbaring di kursi barisan pertama ruangan VIP. 

"Aturan main kapitalisme, cukup memiliki saham 51% maka PT itulah dianggap sebagai pemilik. Maka negara yang punya modal banyak paling diuntungkan meskipun kekayaan alam itu berada di negara lain. Saya baru baca, emas PT. Antam berasal dari luar negeri. Beleng-belengnya kita, biji emas dibeli murah keluar lalu emas batangan hasil pengayaannya, dibeli lagi dengan harga mahal oleh negara pemilik." 

Beginilah nasib negara demokrasi tipe terjajah. Mestinya, tambang itu milik bersama rakyat dan dikelola negara melalui BUMN atau BUMD. Hasilnya dikembalikan utuh kepada pemiliknya, yaitu rakyat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar