Selasa, 15 Maret 2022

Kuliner 1

Tak perlulah keliling dunia hanya demi mencicipi kuliner khas Jepang. Tak disangka, Onigiri (omusubi), nasi kepal Negeri Sakura, telah dijual di supermarket terkenal, dekat Klinik GR, Kota M. 

Rasanya enak nilai 9, terbuat dari beras berkadar kanji tinggi sehingga terasa lengket satu sama lain, mirip oryza sativa ssp. japonica yang pulen. 

Terlihat imut berbentuk segitiga dengan varian rasa hot tuna, hot chicken, chicken mayo & tuna mayo. Bungkusan & cara bukanya unik, terbuat dari lembaran tipis rumput laut yang sudah dikeringkan, disebut nori. 

Saat di Jepang, 3 tahun lalu, Omusubi tidak masuk dalam menu utama kami. "Onigiri tidak halal karena mengandung mirin (sake manis)" kata Jeng Tsunami. 

Skip 

Setelah merentangkan sayap & hinggap ke Kota K, saya disambut juragan yang menenteng oleh-oleh. 2 kotak menggoda, risol otak-otak, salah satu kreasi terbaru jualannya. 

"Ditunggu masukannya, Pangeran" Saya tersenyum dengan sebutan itu. 

Sebelum terbang jauh melintasi 2 lautan, saya menurunkan egonya untuk menerima kritikan terkait rasa & dia bersedia. Namun setelah mencicipi, tak ada kritikan, hanya pujian & sedikit saran bagaimana cara mempertahankan cita rasa. 

Rasa enak di lidah merupakan penarik utama pada bisnis kuliner di mana pun termasuk rasa sambal pada menu ini. Dominan berbahan baku daging olahan ikan marlin hingga terasa kita seperti kenyang makan ikan. 

Amat layak jual dengan skor A. 

Skip 

"Bagaimana rasa buatan dia?" 

"Sama-sama enak tapi bikinan anda lebih sedap. Dia 5, ibu 8" 

Baru saja ia datang dari Kota K sekian hari. Warung peninggalan Pak Daeng diwakilkan sementara waktu kepada ipar. Ketiga keluarga itu berasal dari Daratan Selatan. 

Menu favorit saya, nasi ikan palumara, sajian khas Makassar. Lauk kerapu merah segar, ikan karang yang berdaging lunak, paling lezat diantara semua nama-nama ikan disana. 

Bumbu asam sedikit lebih dominan dengan irisan buah tomat. Mirip dengan masakan nasi ikan parede, menu khas Bugis. 

Seringkali dia bertanya demikian demi evaluasi mendapatkan respon pelanggan. Cara mempertahankan kualitas & meningkatkan penjualan melalui metode emosional marketing. 

Skip 

"Bagaimana kabar dia?" 

"Sudah lama pindah. Warung terakhir dijual" 

"Saya dengar mobil cicilan dilego juga?" 

"Begitulah, dia terlalu cepat hendak terbang" 

Pilu rasanya mendengar berita ini. Bisnis & hidup pada kondisi sekarang amatlah penting berpegang pada beberapa prinsip. 

Menunda kesenangan sedapat mungkin. Perbanyak harta produktif & batasi harta konsumtif. Bila terpaksa mengambil kredit maka hindari cicilan konvensional. 

"Mobil pick up lebih baik karena bisa disewakan" 

Saya sepakat dengan pemikiran ini. 

"Sekarang bagaimana?" 

"Dia bikin warung lagi di dekat kawasan tambang" 

Tak putus asa, kelebihan utama dia. Belajarlah dari pengalaman orang yang telah terbukti nomor 1 pada usaha serupa. 

Skip 

Terdengar kabar bahwa Mr. Beetle pernah bertemu dengan Pemetik Harpa di sebuah warung makan, dekat dari kantor dan perumahan Hilya Residence di Kota K. 

Semua serba kebetulan, sekaligus sebagai konfirmasi, dia menerima saran untuk membuka cabang baru, bersaing dengan ratusan lapak lainnya yang tersebar seantero kota. 

Kira-kira 3 tahun silam, terakhir kali saya mendatangi warung makan miliknya di Pulau W. Pada awal mula, tercapai nilai 9 untuk rasa masakan yang bikin meleleh. 

Item menu sangat variatif dengan cara penyajian prasmanan. Kita bebas mengambil lauk pauk mengikuti selera dengan porsi sesuai kebutuhan. Sate ayam dan sayur rebung merupakan 2 pilihan terfavorit. 

Saya mengusulkan lakukan spesifikasi produk dan berfokus pada kualitas rasa meskipun mengorbankan harga. Jangan pula melupakan higienis dan sanitasi lingkungan sekitar guna mengurangi risiko food borne disease.