Rabu, 12 Februari 2020

Pembanding 2

"Negara wajib menjamin tersedianya alat pemuas kebutuhan, baik kebutuhan primer, sekunder & tersier. Alat pemuas kebutuhan primer (sandang, pangan dan papan) wajib terdistribusi dan dimiliki oleh setiap individu warga negara, orang per orang. Alat pemuas kebutuhan sekunder dan tersier juga wajib dijamin persediaannya melalui mekanisme pasar dan boleh dimiliki oleh warga yang mampu memperolehnya sesuai keinginan. Jika keduanya (kebutuhan sekunder & tersier) tak tersedia berarti penguasanya gagal membuat negara menjadi sejahtera," kata Pemetik Harpa. 

Saya teringat dengan perbincangan 2 narasumber Smart Financial Wisdom dengan tema Menjadi Kaya atau Sejahtera di Radio Smart FM bulan lalu di Kota M. 

Mereka membedakan istilah orang kaya dan orang sejahtera. Katanya, orang kaya belum tentu sejahtera dan orang sejahtera tidak harus kaya. Lalu perbedaan kaya dan sejahtera apa ?

Orang kaya berkaitan dengan besaran nominal penghasilan sedangkan orang sejahtera berhubungan dengan kemampuan memenuhi kebutuhan hidup di masa kini dan masa depan.

Sepertinya istilah kaya dan sejahtera bisa dipakai untuk membedakan antara negara kaya dan negara sejahtera. 

Negara kaya belum tentu sejahtera sebagaimana terjadi pada sistem ekonomi kapitalisme dimana kekayaan menumpuk hanya pada segelintir orang karena bermasalah dari sisi distribusi kekayaan dengan Rasio Gini mendekati angka 1.

Sedangkan negara sejahtera tidak harus kaya karena tingkat distribusi kekayaan di masyarakat lebih merata dengan Rasio Gini mendekati angka 0 seperti pada penjelasan sistem ekonomi Islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar