Kamis, 31 Oktober 2019
Hak Paten
Hutang Andalang
Jeng BPJS
Selasa, 29 Oktober 2019
Tirai Poligami 1
Senin, 28 Oktober 2019
Mobil Kopling 1
Sabtu, 19 Oktober 2019
Bahasa Isyarat
Dejavu
Pengadaan Barang & Jasa
Penelitian
Senin, 07 Oktober 2019
Orang Gendut
Kalian akan kesulitan menemukan orang Jepang yg gendut berkeliaran di depan mata. Pesumo blm terlihat, tuh. Sy plg tak suka & cemburu melihat org gendut yg rakus makan. "Porsi makan mrk dibatasi hy semangkok bukan sebakul," dugaan Jeng Gosip. "Volume makanan mrk sedikit karena pakai sumpit jepit bukan sendok makan," perkiraan Jeng Tsunami. Angka harapan hidup tinggi. "Kebiasaan hidup sehat & makan alami tanpa bahan pengawet," ujar Jeng Shopping. "Para wanitax terlampau syantik," klaim Jeng Gosip. "Apa? Dengar Mah dia katakan cantik!" bantah Sang Profesor setengah tak percaya. Ataukah doi takut mengatakan kata "cantik" di depan isterinya? "Dia itu suami2 takut isteri," bisik Jeng Gosip.
Introvert
Karakter Bangsa Jepang dominan introvert. Jeng Shopping berkata, "Mrk malu mendahului antrian. Meskipun berhak duduk tp tak mau mengambilx jika dia kedahuluan. Merasa bersalah bila mengambil hak org lain tanpa ada alasan logis." "Sakira bukan malu tapi kebiasaan mrk seperti itu," sanggah Jeng Gosip yg ekstrovert. Pakar motivator bkata bahwa perilaku terbentuk dr pemikiran & perasaan. Perilaku berulang membentuk kebiasaan lalu terciptalah karakter, nasib & budaya. Sy penasaran sejak kapan kebiasaan pendiam & rasa malu bangsa Jepang ada? Trauma kekalahan dari AS di Perang Dunia II hingga menghilangkan 2 sayap keberanian? Ataukah turunan zaman pertengahan di era kekuasaan samurai yg menakutkan?
Pemalu
Di suatu halte bis me7 Kota Miyazaki, masuklah seorg wanita muda bertongkat. Selintas dia pengidap suatu sindrom genetik berakal sehat. Spontan seorg pria muda yg terlalu tampan berdiri mengosongkan kursi penumpang. Keduanya berdiri membelakang berpegangan pada handle gantungan tangan. Si wanita tampak ragu & malu2 kucing tuk duduk menggantikan t4 pria. Penumpang lain, wanita muda yg terlampau syantik mempersilahkanx namun dia diam sj. Barulah dia tak bergeming pasca terdengar suara supir dlm bhs Jepang. Bbrp saat, si pria maju ke depan m7 ATM penukar uang kertas menjadi koin. Indikasi bhs tubuh seperti hendak mengatakan "It's OK girl. Sy berdiri karena ingin menukar uang. Silahkan du2k!"
Minggu, 06 Oktober 2019
2 Karakter Berbeda
"Sy bersedia menetap di Jepang!" celetuk Jeng Gosip. Ehh, busyet, baru seminggu Si Jeng udah keranjingan. "1-3 tahun, bolehlah!" timpal Jeng Tsunami. "Why?" "Di Miyazaki blm ada pekuburan Islam. Semua mayat harus dikremasi," tambahx sambil makan tempura soba plus onsen tamago. Begitulah karakter Jeng Gosip. Seringkali mulutx lbh cepat drpd otak. Serba spontan, supel & tanpa beban. Namun kebiasaan inilah yg membuatx hadir di Jepang melakukan penelitian S3, menyelesaikan kuliah S2 plg cepat seangkatan & py byk kenalan. Beda banget dg Jeng Tsunami. Banyak aturan, super serius & serba hati2 berbicara mirip Puteri Keraton Solo. "Pertama kali Jeng Tsunami tertawa lepas," ujarq gembira ria dlm bis.
Bersepeda Ria
Usai belanja di toko swalayan, potong jalan bersepeda ria di hari minggu siang, menyusuri jalan pematang yg teramat indah. Kiri kanan dipenuhi tanaman pertanian & perkebunan seperti padi, gandum & berbagai macam sayur2an. Amat mirip suasana perkebunan desa2 di Sukabumi. Bedax, lahan mrk tertata rapi, bersih, tersentuh teknik & teknologi pertanian yg efektif & efisien. Otak jepang cerdas memecahkn problematika alat2 produksi mulai industri berat hingga berbagai produk kreatif remeh-temeh. Pilihan banyak tersedia di berbagai unit toko. Tak ada suara trdengar dari rumah2 sepanjang jalan. Pak profesor, leader di depan. Menyusul sy yg membonceng Jeng Gosip kmdn Jeng Shopping & terakhir Jeng Muda.
Kuliner Jepang
Jajanan kuliner Jepang masih terasa asing di lidah. Pilihan sgt terbatas karena problem kehalalan. Di Miyazaki blm sy temukan resto khusus halal. Baru berani mencicipi tempura udon & tempura soba. Tak ada kecap, cuka, sambal tomat & lombok pedas. Mrk bukanlah anak micin karena menu makanan tanpa vetsin. Mrk jg bukanlah anak manis karena menu minuman tanpa gula mirip kebiasaan suku sunda. "Kuliner mrk alami tanpa zat kimia sintetis," ujar Jeng Shopping. Plg suka nasi, pulen banget, pertengahan antara nasi biasa & nasi ketan putih. Ukuran beras sgt pendek, kontras dg beras basmati India nehi2 dendi yg panjang2. Terlalu rempong makai sumpit jepit. Abaikan pencitraan, sendok andalang terakhir.
Islamic Center
Islamic Center py agenda rutin setiap ramadhan. Buka puasa bersama muslim & non muslim warga & pejabat universitas. "Pembicarax seorg profesor muallaf asli Jepang," ujar ketua Moslem Community of Miyazaki. "Memperkenalkan apa itu Islam, Puasa Ramadhan dll," tambah mahasiswa Post Doctor, dosen Farmakologi Universitas Airlangga. "Resistensi dari pihak kampus?" "Alhamdulillah tdk ada. Mrk tak terpengaruh opini jahat media luar negeri. Pemberitaan media lokal netral." Meskipun demikian, ada saja oknum2 yg underestimate kpd Islam karena belum kenal sebagaimana pengalaman Jeng Tsunami. "Intinya, kami menjelaskan bahwa Islam berbeda dg terorisme," kata Jeng Tsunami.
Jeng Shopping
Jeng Shopping teramatlah senang. Pakai gaya ngebor tuk ngeborong banyak barang kesenangan di bbrp stand Second Street & serba 100 Yen. Kopernya sdh beranak pinak hampir 10 tuk dikirim ke Indonesia "Jangan di toko situ Pah, mahal!" serunya kpd suami. Sang Profesor berpengalaman 6 tahun di Miyazaki. Hobinya beli hp & laptop merk Apple harga miring berkualitas A. "Tolong ya, titip bawakan barang2 sy nanti," bujukx kpdku. "Kelebihan berat barang bagasi akan sy tanggung," lanjutx. Sy mengiyakan sj. Doi selalu py pendekatan jenius agar permintaannya tak pernah tertolak sementara is3nya gemar berpikir cepat melebihi ucapannya, merencanakan & mengatur apa yg bakalan terjadi sesuai kepentingannya.
Tempat Sholat
Cari tempat sholat amat sulit di Miyazaki. "Blm ada musholla di mall & bandara. Beda di Tokyo," kata Jeng Tsunami. Kemarin Jeng Gosip tak diizinkan sholat ashar di suatu stand Second Street. Kami terpaksa sholat duduk didalam bis. Hari ini, kami sholat maghrib di salah satu spot depan tangga didalam mall. Syukurnya, lantai sgt bersih & Si Jeng belikan alas kecil buat sujud. "Pernah diusir?" "Alhamdulillah belum. Warga disini toleran selama tak mengganggu mereka. Tapi sebaiknya, hindari bepergian sendiri ke kota terutama pada malam hari" "Pernah mengalami peristiwa tak mengenakkan?" "Ya. Kerudung sy disentuh sambil ditanya 'apakah tdk panas?' Sy jawab 'tdk". Menyentuh sgt tabu di Jepang.
Rabu, 02 Oktober 2019
Peneliti Arus Laut & Tsunami
Tak tersangka, org di depanku, ahli dlm bidang kelautan & pantai. "Sy mendalami penelitian sedimen pantai" "Termasuk tsunami?" "Ya. 10 thn lamanya sy tekuni." Penelitian terakhir ttg fenomena Pantai Miyazaki & rekayasax. Sy teringat dg pengalamanku, 4 tahun lalu, saat bertugas di Pulau B, Kepulauan S. Kapal motor hampir tenggelam karena cuaca buruk. "Bgmn ceritax angin bs mempengaruhi arus laut?" "Angin laut akan mendorong arus laut dangkal & transisi menjauhi daratan sedangkan arus laut dalam tak terpengaruh" "Apa pemicu tsunami?" "Gempa & gunung meletus" "Bisakah gempa pemicu tsunami direkayasa manusia?" "Bisa tapi buat apa? Ilmu digunakan untuk keselamatan manusia & bkn menghancurkannya."
Selasa, 01 Oktober 2019
Kantin Bersih
Berkeliling di Universitas Miyazaki bersama mahasiswa S3 berijazah Doctor of Philosophy. Makan siang di kantin kampus, sgt bersih, tak ada lalat, tak ada semut. "Makanan2 ini yg bs dimakan oleh kita," jelas utusan BPPT, mantan anak buah almarhum BJ. Habibie. "Kursi dan alat2 makan dikembalikan sendiri," tambahnya lagi. "Tak terlihat cleaning service tp tetap bersih?" "Ya, budaya hidup bersih & tertib. Mereka takut dg karma sehingga menghindari berbuat yg bs merugikan atau mengganggu org lain." "Budaya bunuh diri karena reinkarnasi bgmn?" "Sy tdk tahu, kita hy bs menghormati kepercayaan org lain. Kebiasaan kita sj masih banyak yg kurang dibandingkan mrk."
Dormitory
Harga sewa dormitory, IDR 3,5 jt/bln. Fasilitas super lengkap bak kamar hotel. Wifi free tanpa tivi. Dormitory mirip rusunawa berbatasan hutan kecil di belakang & rumah sakit di depan berada dlm kompleks Universitas Miyazaki yg luas. "Bbrp org mahasiswa S3 kedokteran berasal dari Indonesia," kata driver mahasiswa S3 asal Malang. Berjumpa dg 3 mahasiswa asal Bangladesh. Bersahabat dekat dg seorg mahasiswa asal Unhas, tangan kanan seorg profesor. "Sepertinya org itu yg pernah terlihat dlm mimpi. Maybe dialah nanti yg akan ajak kita berkeliling ria seantero Jepang," ucapanku kpd Jeng Gosip.
Miyazaki
Tiba di Miyazaki dari Tokyo stlah 2 jam di udara bersama Pesawat ANA. Dijemput 2 kenalan baru, mahasiswa S3. "Kami dari PPI (Persatuan Pelajar Indonesia)," ucap driver asal Universitas Brawijaya Malang. "Ceritakanlah ttg Miyazaki!" "Kota selatan Jepang. Propinsi & ibukota "pinggiran" namun vasilitas lengkap. Skrg awal musim gugur, cuaca sejuk, bln 12 masuk musim salju tapi disini hanya sedikit turun salju beda dg kota2 utara. Waktu sama dg Wita." Perjalanan menuju dormitori Universitas Miyazaki. "Knp lampu2 jalan tak ada? Gelap saat malam?" "Ya bahkan rumah2 mematikan lampu jam 7" "Knp?" "Kebiasaan berhemat" "Biaya listrik tak ditanggung negara?" "Ya" "Gelap bawa senter, keadaan sll aman."