Kamis, 31 Oktober 2019

Hak Paten

Si Jablay kembali bersua dg seorg pejabat berpengaruh dinas kesehatan di warung sari laut. Meskipun non muslim tp cukup asyik ngobrol. Luas pengalaman & dalam keilmuan di bdg teknis kesehatan. Daya kritis besar & berakal sehat. Doi memuji sikap menkes baru untuk tdk mematenkan temuan baru terkait intervensi "brain wash". "Artinya setiap ahli kedokteran bebas mengembangkan," ungkapnya. Penerapan disertasi lulusan S3 Unhas yg masih kontroversial dlm dunia medis namun diklaim terbukti memperbaiki kesehatan otak banyak pejabat tinggi. Risiko hak paten, biaya mahal. China, contoh negara tanpa hak paten. "Islam tak mengakui hak paten. Berbeda dg hak merk yg tak boleh diduakan," kata pemetik harpa.

Hutang Andalang

Suatu senja menjelang maghrib di serambi masjid, Si Jablay brtemu dg Sang Mantan Camat, tokoh senior di Pulau W. Pria tua berusia lbh 60 thn, pensiunan sejak 2 thn. "Jika dibandingkan saat sy menjabat, pembangunan lbh pesat skrg. Dahulu tempat ini penuh hutan & mulai berubah saat pemekaran kabupaten. Setiap bbrp rumah, py WC umum di bbrp desa." "Benarkah dana desa berasal dari uang utang?" "Ya" "Apa risiko membangun dg hutang andalang?" "Utang & bunga akan menumpuk. Menjadi beban besar buat anggaran negara yg dipikul setiap warga termasuk bayi baru lahir. Jika tak mampu bayar maka aset negara akan dijual kpd pihak asing, aseng & asong." Kata pemetik harpa, "utang berbunga haram karena riba."

Jeng BPJS

Di waktu malam dlm ruangan IGD, si Jablay diskusi lama dg Jeng BPJS terkait fakta BPJS, problematika & solusi. Doi bpengalamn 1 thn bekerja keras & cerdas sebagai wakil tunggal BPJS di sbh kabupaten baru. HP harus on 24 jam, hanya tidur 3 jam. Pagi di kantor, siang sampai sore keluyuran menemui customer dr berbagai kalangan termasuk pejabat mitra. "Cara PDKT?" "Ambil hati & memuji" "Cara meyakinkn?" "Perlihatkan data statistik & grafik". Berkarakter ekstrovert, pandai mengolah kata & kuat berargumen. Tipe kesukaan pejabat nakal. "Selama bekerja, brp % penggoda?" "60%, 40% sebatas kata, 20% sentuhan & gandengan tangan" "Modus?" "Awalx mengajak makan, ujungx perselingkuhan. Tp slalu sy tolak".

Selasa, 29 Oktober 2019

Tirai Poligami 1

Teringat lagi diskusi bersama Jeng Gosip malam itu di ruang perawatan terkait fenomena poligami akhir zaman. Dua perawat lain sibuk isi status pasien sambil mendengar sepintas lalu. 

"Penyebab poligami?" 

"Ekonomi dan pergaulan bebas, prosentasenya menurut saya fifty-fifty. Motif ekonomi, misalnya sekitar 75% kepala desa kawin lagi karena mendadak tajir oleh dana desa. Faktor pergaulan bebas, contohnya pacar-pacaran termasuk dengan isteri atau suami orang," jelas Jeng Gosip.

"Jika terjadi poligami, alasan apa suami mampu mempertahankan semua isterinya?" 

"Saya kira karena faktor kenyamanan, suami masih mencintai semua isteri dan masing-masing isteri memahami kekurangan dan kelebihan sehingga mereka mampu saling melengkapi," tambah Jeng Gosip.

Tantangan berat para Laskar Jablay dan Laskar Jomblo. Seberapa kuat lutut mereka mampu bertahan tak bergetar di era kebebasan seperti saat ini. 

Juga seberapa jelinya, Laskar Jablay menyingkap tirai nilai materi yang dominan melingkupi praktek poligami di era kekinian.

Senin, 28 Oktober 2019

Mobil Kopling 1

"Beranikan diri memulai keterampilan baru," ungkapnya setelah melihatku mampu mengemudikan sendiri mobil kopling. Sempat vakum & putus asa hampir setahun karena kesulitan menguasai pergantian gigi, arah setir dan pandangan kaca spion. Problem ke-2 & 3 teratasi setelah terbiasa kemudikan mobil matic. Problem ke-1 mulai hilang setelah mengganti mindset berpikir dari fobia mesin kopling menjadi berani. Dari benci menjadi suka. Belajar dg nonton video singkat ttg cara kerja mobil kopling dan langsung praktek. Dibawah mentor, si perawat juragan kos. Bbrp org mampu menjadi driver atas bimbingannya. Berinisiatif membantu org lain untuk berhasil & menguasai suatu keterampilan, menjadi ciri khasnya.

Sabtu, 19 Oktober 2019

Bahasa Isyarat

Petugas wanita itu memperagakn gerakan burung yg sdg mendarat & saat terbang. Ke2 siku tangan bergerak2 teratur lalu ke2 kakinya lompat kecil ke depan. Dia mau menceritakan kapan pesawat akan mendarat dan terbang. Sy tersenyum lucu dibuatx lalu mengingat pengalaman serupa ketika sy memperagakan induk ayam yg bertelur dg mengepakkan ke2 siku dan gerakan telapak tangan kiri seperti mengeluarkan telur dari pantat ayam. Karena petugas toko swalayan belum mengerti kata "egg" yg dicari & hendak dibeli Jeng Gosip. "Oh egge," ucap lelaki itu. Sy teringat perkataan Jeng Shopping, "tak ada orang Jepang melafalkan kata yg dibelakangnya berhuruf mati termasuk bahasa Inggris." Bahasa isyarat berguna jg.

Dejavu

Misteri ke3 mimpi, kembali terbukti saat berwisata ke Pantai Aoshima Jepang. Sebelum pengumuman kelu2san Program Sandwitch Dikti, sy bermimpi seperti berada di pantai atau sawah, datang mendekati 2 wanita, Jeng Gosip di belakang & Jeng lain yg blm sy kenal di depan. Di belakang mereka, terlihat pemandangan berlatar perbukitan atau pegunungan berwarna kehijauan ditumbuhi tanaman hutan. Mirip dg suasana Pantai Aoshima. Sesuai dugaan sebelumx, Jeng Mudalah sebagai pemeran kedua. Pengalaman dejavu ini, melengkapi mimpi sebelumx, 2 scene mimpi di Malaysia dan 1 scene di suatu wilayah yg ternyata adalah Papua. "Mimpiq berada di suatu negeri selalu terjadi," ungkapq keheranan kpd doi post doctoral.

Pengadaan Barang & Jasa

Doi punya Sertifikat Pelatihan Ahli Pengadaan Barang/Jasa di UN Indonesia. "Sy hanya bs bertahan sampai 1 tahun karena tak tahan dg tekanan," ungkap doi. "Ceritanya bgmn?" "Sy membatalkan masukx produk China & beralih kpd produk Eropa yg terbukti berkualitas lbh baik. Tapi perusahaan importir yg tak diuntungkan komplain & berupaya segala cara tetap membeli produk mereka. Bahkan sampai melobi is3 sy," jelasx. Doi & is3 akhirnya memilih penelitian post doctoral di Jepang. "Apa bedax di Jepang?" "Pengadaan barang ditangani langsung profesor. Mereka lbh byk menggunakan produk dlm negeri." Doi sdh 3 thn di Jepang & akan kembali lagi ke Indonesia. "Biasax lu2sn luar negeri lbh diprioritaskn PPDS."

Penelitian

"Bagaimana perbedaan hasil penelitian di Indonesia & Jepang?" "Disini hasil penelitian tim profesor dibeli perusahaan swasta sebagai hak paten," jawab doi, peneliti post doctoral Universitas Miyazaki Jepang. "Berarti seorang profesor punya banyak hak paten. Bgmn risiko produk tsb tak laku di pasaran?" "Ditanggung perusahaan sehingga perusahaan bisa saja bangkrut," tambahnya lagi. Sy perhatikan, penelitian disini dikerjakan sgt serius. Profesor beserta timnya selalu pulang malam karena tuntutan pekerjaan. Pulang cepat di sore hari, aib bagi mrk. "Mahasiswa S2 & S3 fokus pada penelitian. Mengajar hanya diberikan oleh profesor pilihan atau asisten profesor S3 yg ditunjuk," kata Jeng Muda.

Senin, 07 Oktober 2019

Orang Gendut

Kalian akan kesulitan menemukan orang Jepang yg gendut berkeliaran di depan mata. Pesumo blm terlihat, tuh. Sy plg tak suka & cemburu melihat org gendut yg rakus makan. "Porsi makan mrk dibatasi hy semangkok bukan sebakul," dugaan Jeng Gosip. "Volume makanan mrk sedikit karena pakai sumpit jepit bukan sendok makan," perkiraan Jeng Tsunami. Angka harapan hidup tinggi. "Kebiasaan hidup sehat & makan alami tanpa bahan pengawet," ujar Jeng Shopping. "Para wanitax terlampau syantik," klaim Jeng Gosip. "Apa? Dengar Mah dia katakan cantik!" bantah Sang Profesor setengah tak percaya. Ataukah doi takut mengatakan kata "cantik" di depan isterinya? "Dia itu suami2 takut isteri," bisik Jeng Gosip.

Introvert

Karakter Bangsa Jepang dominan introvert. Jeng Shopping berkata, "Mrk malu mendahului antrian. Meskipun berhak duduk tp tak mau mengambilx jika dia kedahuluan. Merasa bersalah bila mengambil hak org lain tanpa ada alasan logis." "Sakira bukan malu tapi kebiasaan mrk seperti itu," sanggah Jeng Gosip yg ekstrovert. Pakar motivator bkata bahwa perilaku terbentuk dr pemikiran & perasaan. Perilaku berulang membentuk kebiasaan lalu terciptalah karakter, nasib & budaya. Sy penasaran sejak kapan kebiasaan pendiam & rasa malu bangsa Jepang ada? Trauma kekalahan dari AS di Perang Dunia II hingga menghilangkan 2 sayap keberanian? Ataukah turunan zaman pertengahan di era kekuasaan samurai yg menakutkan?

Pemalu

Di suatu halte bis me7 Kota Miyazaki, masuklah seorg wanita muda bertongkat. Selintas dia pengidap suatu sindrom genetik berakal sehat. Spontan seorg pria muda yg terlalu tampan berdiri mengosongkan kursi penumpang. Keduanya berdiri membelakang berpegangan pada handle gantungan tangan. Si wanita tampak ragu & malu2 kucing tuk duduk menggantikan t4 pria. Penumpang lain, wanita muda yg terlampau syantik mempersilahkanx namun dia diam sj. Barulah dia tak bergeming pasca terdengar suara supir dlm bhs Jepang. Bbrp saat, si pria maju ke depan m7 ATM penukar uang kertas menjadi koin. Indikasi bhs tubuh seperti hendak mengatakan "It's OK girl. Sy berdiri karena ingin menukar uang. Silahkan du2k!"

Minggu, 06 Oktober 2019

2 Karakter Berbeda

"Sy bersedia menetap di Jepang!" celetuk Jeng Gosip. Ehh, busyet, baru seminggu Si Jeng udah keranjingan. "1-3 tahun, bolehlah!" timpal Jeng Tsunami. "Why?" "Di Miyazaki blm ada pekuburan Islam. Semua mayat harus dikremasi," tambahx sambil makan tempura soba plus onsen tamago. Begitulah karakter Jeng Gosip. Seringkali mulutx lbh cepat drpd otak. Serba spontan, supel & tanpa beban. Namun kebiasaan inilah yg membuatx hadir di Jepang melakukan penelitian S3, menyelesaikan kuliah S2 plg cepat seangkatan & py byk kenalan. Beda banget dg Jeng Tsunami. Banyak aturan, super serius & serba hati2 berbicara mirip Puteri Keraton Solo. "Pertama kali Jeng Tsunami tertawa lepas," ujarq gembira ria dlm bis.

Bersepeda Ria

Usai belanja di toko swalayan, potong jalan bersepeda ria di hari minggu siang, menyusuri jalan pematang yg teramat indah. Kiri kanan dipenuhi tanaman pertanian & perkebunan seperti padi, gandum & berbagai macam sayur2an. Amat mirip suasana perkebunan desa2 di Sukabumi. Bedax, lahan mrk tertata rapi, bersih, tersentuh teknik & teknologi pertanian yg efektif & efisien. Otak jepang cerdas memecahkn problematika alat2 produksi mulai industri berat hingga berbagai produk kreatif remeh-temeh. Pilihan banyak tersedia di berbagai unit toko. Tak ada suara trdengar dari rumah2 sepanjang jalan. Pak profesor, leader di depan. Menyusul sy yg membonceng Jeng Gosip kmdn Jeng Shopping & terakhir Jeng Muda.

Kuliner Jepang

Jajanan kuliner Jepang masih terasa asing di lidah. Pilihan sgt terbatas karena problem kehalalan. Di Miyazaki blm sy temukan resto khusus halal. Baru berani mencicipi tempura udon & tempura soba. Tak ada kecap, cuka, sambal tomat & lombok pedas. Mrk bukanlah anak micin karena menu makanan tanpa vetsin. Mrk jg bukanlah anak manis karena menu minuman tanpa gula mirip kebiasaan suku sunda. "Kuliner mrk alami tanpa zat kimia sintetis," ujar Jeng Shopping. Plg suka nasi, pulen banget, pertengahan antara nasi biasa & nasi ketan putih. Ukuran beras sgt pendek, kontras dg beras basmati India nehi2 dendi yg panjang2. Terlalu rempong makai sumpit jepit. Abaikan pencitraan, sendok andalang terakhir.

Islamic Center

Islamic Center py agenda rutin setiap ramadhan. Buka puasa bersama muslim & non muslim warga & pejabat universitas. "Pembicarax seorg profesor muallaf asli Jepang," ujar ketua Moslem Community of Miyazaki. "Memperkenalkan apa itu Islam, Puasa Ramadhan dll," tambah mahasiswa Post Doctor, dosen Farmakologi Universitas Airlangga. "Resistensi dari pihak kampus?" "Alhamdulillah tdk ada. Mrk tak terpengaruh opini jahat media luar negeri. Pemberitaan media lokal netral." Meskipun demikian, ada saja oknum2 yg underestimate kpd Islam karena belum kenal sebagaimana pengalaman Jeng Tsunami. "Intinya, kami menjelaskan bahwa Islam berbeda dg terorisme," kata Jeng Tsunami.

Jeng Shopping

Jeng Shopping teramatlah senang. Pakai gaya ngebor tuk ngeborong banyak barang kesenangan di bbrp stand Second Street & serba 100 Yen. Kopernya sdh beranak pinak hampir 10 tuk dikirim ke Indonesia "Jangan di toko situ Pah, mahal!" serunya kpd suami. Sang Profesor berpengalaman 6 tahun di Miyazaki. Hobinya beli hp & laptop merk Apple harga miring berkualitas A. "Tolong ya, titip bawakan barang2 sy nanti," bujukx kpdku. "Kelebihan berat barang bagasi akan sy tanggung," lanjutx. Sy mengiyakan sj. Doi selalu py pendekatan jenius agar permintaannya tak pernah tertolak sementara is3nya gemar berpikir cepat melebihi ucapannya, merencanakan & mengatur apa yg bakalan terjadi sesuai kepentingannya.

Tempat Sholat

Cari tempat sholat amat sulit di Miyazaki. "Blm ada musholla di mall & bandara. Beda di Tokyo," kata Jeng Tsunami. Kemarin Jeng Gosip tak diizinkan sholat ashar di suatu stand Second Street. Kami terpaksa sholat duduk didalam bis. Hari ini, kami sholat maghrib di salah satu spot depan tangga didalam mall. Syukurnya, lantai sgt bersih & Si Jeng belikan alas kecil buat sujud. "Pernah diusir?" "Alhamdulillah belum. Warga disini toleran selama tak mengganggu mereka. Tapi sebaiknya, hindari bepergian sendiri ke kota terutama pada malam hari" "Pernah mengalami peristiwa tak mengenakkan?" "Ya. Kerudung sy disentuh sambil ditanya 'apakah tdk panas?' Sy jawab 'tdk". Menyentuh sgt tabu di Jepang.

Rabu, 02 Oktober 2019

Peneliti Arus Laut & Tsunami

Tak tersangka, org di depanku, ahli dlm bidang kelautan & pantai. "Sy mendalami penelitian sedimen pantai" "Termasuk tsunami?" "Ya. 10 thn lamanya sy tekuni." Penelitian terakhir ttg fenomena Pantai Miyazaki & rekayasax. Sy teringat dg pengalamanku, 4 tahun lalu, saat bertugas di Pulau B, Kepulauan S. Kapal motor hampir tenggelam karena cuaca buruk. "Bgmn ceritax angin bs mempengaruhi arus laut?" "Angin laut akan mendorong arus laut dangkal & transisi menjauhi daratan sedangkan arus laut dalam tak terpengaruh" "Apa pemicu tsunami?" "Gempa & gunung meletus" "Bisakah gempa pemicu tsunami direkayasa manusia?" "Bisa tapi buat apa? Ilmu digunakan untuk keselamatan manusia & bkn menghancurkannya."

Selasa, 01 Oktober 2019

Kantin Bersih

Berkeliling di Universitas Miyazaki bersama mahasiswa S3 berijazah Doctor of Philosophy. Makan siang di kantin kampus, sgt bersih, tak ada lalat, tak ada semut. "Makanan2 ini yg bs dimakan oleh kita," jelas utusan BPPT, mantan anak buah almarhum BJ. Habibie. "Kursi dan alat2 makan dikembalikan sendiri," tambahnya lagi. "Tak terlihat cleaning service tp tetap bersih?" "Ya, budaya hidup bersih & tertib. Mereka takut dg karma sehingga menghindari berbuat yg bs merugikan atau mengganggu org lain." "Budaya bunuh diri karena reinkarnasi bgmn?" "Sy tdk tahu, kita hy bs menghormati kepercayaan org lain. Kebiasaan kita sj masih banyak yg kurang dibandingkan mrk."

Dormitory

Harga sewa dormitory, IDR 3,5 jt/bln. Fasilitas super lengkap bak kamar hotel. Wifi free tanpa tivi. Dormitory mirip rusunawa berbatasan hutan kecil di belakang & rumah sakit di depan berada dlm kompleks Universitas Miyazaki yg luas. "Bbrp org mahasiswa S3 kedokteran berasal dari Indonesia," kata driver mahasiswa S3 asal Malang. Berjumpa dg 3 mahasiswa asal Bangladesh. Bersahabat dekat dg seorg mahasiswa asal Unhas, tangan kanan seorg profesor. "Sepertinya org itu yg pernah terlihat dlm mimpi. Maybe dialah nanti yg akan ajak kita berkeliling ria seantero Jepang," ucapanku kpd Jeng Gosip.

Miyazaki

Tiba di Miyazaki dari Tokyo stlah 2 jam di udara bersama Pesawat ANA. Dijemput 2 kenalan baru, mahasiswa S3. "Kami dari PPI (Persatuan Pelajar Indonesia)," ucap driver asal Universitas Brawijaya Malang. "Ceritakanlah ttg Miyazaki!" "Kota selatan Jepang. Propinsi & ibukota "pinggiran" namun vasilitas lengkap. Skrg awal musim gugur, cuaca sejuk, bln 12 masuk musim salju tapi disini hanya sedikit turun salju beda dg kota2 utara. Waktu sama dg Wita." Perjalanan menuju dormitori Universitas Miyazaki. "Knp lampu2 jalan tak ada? Gelap saat malam?" "Ya bahkan rumah2 mematikan lampu jam 7" "Knp?" "Kebiasaan berhemat" "Biaya listrik tak ditanggung negara?" "Ya" "Gelap bawa senter, keadaan sll aman."