Senin, 08 Juni 2020

Mrs. Corona 10

Di perjalanan yang amat melelahkan, telepon seorang pemetik harpa masuk, menunjuk saya sebagai pemusik utama dalam sebuah konser online 2 hari lagi. 

Sangat berharap bukan saya pelakunya. Telpon berdering kembali saat tiba di Kota K. "Waktu mepet, tak ada pengganti," tulisnya.

Hanya satu tujuan malam itu, baring istirahat di tempat tidur sebagai musafir dua hari dua malam. Putar otak bagaimana cara menyukseskan perhelatan yang tersisa satu malam.

Minta tolong Bunga Sakura, copy paste teks sebuah lagu berjudul "Syariah Memelihara Akal, Nyawa dan Harta". Saya hanya menggubahnya sedikit. 

Di hari H, menurut komposer lagu, teramat banyak pertanyaan tertulis dari para pemetik harpa. Inilah pengalaman pertama memetik harpa secara online. Iramanya melenting syahdu.

Karena persoalan waktu, hanya 6 petikan nada yang bisa berdenting, seputar kebijakan New Normal yang terkesan tergesa-gesa dan lebih mementingkan oligarki kekuasaan. 

Saya salut malam ini di Kabupaten KK dimana kasus covid 19 nol persen tapi pemeriksaan di Dermaga Cinta lebih ketat. Petugas kesehatan mengenakan pakaian APD lengkap sesuai standar. Begitulah seharusnya, Ning Nong !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar