Senin, 10 Agustus 2020

The Dark Site 5

Dia terlihat paling sibuk diantara keluarga pasien rencana rujukan. Aktif bertanya kepada petugas kesehatan. Hingga suatu ketika di ruangan bangsal, dia berkata kepadaku.

"Saya mantan pengguna narkoba"

"Sejak kapan?"

"10 tahun lalu, saya berhenti"

"Apa alasan paling kuat, bapak tak mau lagi?"

"Saya memikirkan keluarga. Lebih baik uang beli narkoba digunakan untuk keperluan sehari-hari anak isteri"

Bentuk tubuh ectomorph, kulit sawo matang, wajah triangle dan pipi tirus. Inikah yang disebut muka morpinis?

Sebutan pembangkit penyesalan yang pernah disematkan kepadaku oleh seseorang yang terkenal "galak" ketika masih berstatus koas yang ngos-ngosan.

"Bagaimana bisa bapak tak kecanduan seperti pemakai yang lain ?"

"Waktu itu belum sampai parah. Saya dengan kesadaran sendiri rutin berobat ke rumah sakit jiwa di Kota K"

"Berapa lama terapi?"

"Sekitar 8 bulan"

Dia mengatakan bahwa narkoba itu adalah bisnis menggiurkan.

"Tolong bapak jelaskan!"

"Harga yang harus dibayar 200 ribu sampai 300 ribu rupiah setiap paket. Para bandar akan selalu mencari korban baru"

Dalam suatu diskusi online, seorang pemetik harpa berkata bahwa barang dalam kacamata konvensional jika masih memiliki kegunaan buat komunitas tertentu maka masih dianggap sebagai barang komoditas yang layak diproduksi.

Nilai guna (utility value) ada pada barang narkoba buat orang-orang tertentu. Berpotensi membawa keuntungan besar bagi para kapitalis. Narkoba punya harga, layak ditukar dengan uang. Artinya, narkoba memiliki nilai tukar (exchange value).

"Menurut bapak, apa yang kurang sehingga peredaran narkoba makin meluas hingga masuk desa?"

"Pengawasan. Kalau perlu pasang alat detektor narkoba di kapal ferry. Sekarang peredaran makin canggih, pakai pesawat."

Saya meragukan penyalahgunaan "ini barang" akan selesai dalam lingkungan buruk yang dipenuhi orang-orang jahat seperti sekarang.

Benarlah pernyataan seorang kapolsek yang pernah berkata kepadaku di depan rumah sakit lama.

"Kami ini bekerja seperti pencuci piring. Sibuk membersihkan piring kotor yang tak ada habisnya. Hasil dari aturan yang dibuat ditingkat atas."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar