Selasa, 04 Februari 2020

Kapal Besi 3

Di baruga, Temu Alumni FKUH, duduk berdampingan dengan seorang teman andalang spesialis saraf. Pernah selama 1,5 tahun ke negeri I, terbang dengan kapal besi, untuk melanjutkan pendidikan.

"Bagaimana suasana negeri itu sekarang?" 

"Perdana menteri dan parpol penguasa lebih represif kepada agama lain selain hindu, terutama muslim. Masjid dan gereja bisa dibongkar lalu diganti kuil karena alasan dibawahnya ada peninggalan tempat suci mereka. Aturan yang hanya akan mengakui pendatang selain muslim dan mendapat protes penentangan itu, benar adanya. Saya pernah mengunjungi Kashmir yang terbelakang, sinyal hp saja tak ada. Saya juga menyempatkan diri sholat di masjid yang tak terurus lagi didekat Taj Mahal," jelasnya prihatin. 

Teringat kembali dengan seorang lelaki lusuh, jama'ah Masjid Nabawi Madinah saat ibadah umroh. Pemicu kesabaran, setelah mendesak dan meminta satu-satunya jaket pelindung dari cuaca dingin yang sangat dingin mencekam hingga menusuk sum-sum tulang di Bulan Januari tahun lalu. 

"Saya dari Kashmir," katanya setelah berkenalan singkat lalu segera beranjak ke luar masjid memakai jaket pemberian. Wajahnya lebih ceria daripada semula dan tampak tersenyum pahit. 

Membayangkan bagaimana nasib negerinya yang masih terjajah oleh rezim dengan aturan hidup buatan manusia penentang Ilahi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar