Kamis, 06 Februari 2020

Haru 3

Sedikit gelisah ditunjuk sebagai pembaca do'a oleh ketua angkatan, seorang dokter gizi klinik andalang, pada acara Reuni Angkatan FKUH ke-25 di Hotel C Kota M, gelagat kecurigaan ini ditangkap oleh antena Bunga Sakura. 

Kebiasaan lama yang merantai berpotensi berulang kembali, yaitu ahli dalam melarikan diri dari kenyataan hidup.

"Ada apa?" tanyanya sambil bercermin merapikan kulit wajah.

"Takut menangis saat membaca do'a dihadapan hadirin." 

Trauma dengan pengalaman beberapa kali mengisi khutbah jum'at. Tiap kali sampai pada do'a di akhir khutbah, tak terasa air mata meleleh, hidung becek dan suara berubah menjadi serak-serak basah. Entah apa yang merasukiku, guys. 

Namun saya juga penasaran dengan berkali-kali mengalami mimpi seperti berada dalam suasana serupa beberapa tahun lalu. Pengalaman dejavu apalagi yang akan terjadi nantinya.

Di hari H, atas nama takdir Ilahi, dokter patologi kliniklah, seorang sastrawan yang terampil dalam jurnalistik level expert, akhirnya menggantikan karena saya sedikit telat setelah sholat dhuhur pasca menghadiri acara PIB FKUH di hotel dan waktu yang bersamaaan. 

"Sebuah pilihan yang amat tepat," gumam kata hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar