Keputusan strategis suami adalah mengajak isteri II pindah ke Kota M tapi sangat ditentang oleh isteri I karena rasa cemburu. Puncak konflik di tahun pertama poligami yang nyaris berakhir perceraian.
Suami menurunkan tensi ketegangan dengan mengalah lalu menandatangani surat pernyataan tak akan membawa isteri II, didepan mertuanya.
Secara alami, penyesuaian-penyesuaian karakter akan terjadi antar 3 belah pihak (suami, isteri I & II) beserta 3 keluarga besar yang akan segera menyusul di kemudian hari.
Beruntungnya keluarga ini, karena memiliki kesamaan pemahaman Islam sehingga mempunyai "akar pohon keluarga" yang relatif lebih kuat secara internal terhadap berbagai goncangan di masa depan.
Hanya butuh waktu beradaptasi dan manajemen perasaan beserta teknik komunikasi yang perlu lebih diperbaiki lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar