Selasa, 14 Januari 2020

Pencuri Hati 1

Seorang pemetik harpa meminta untuk mengomentari kasus ini :

https://youtu.be/PH2suwZaeW8

Komentar :

Terlepas dari persoalan isteri muda atau isteri tua, pemicu si Abang katanya bersifat spontan tanpa pikir panjang atas desakan (baca : bertubi-tubi) isteri muda yang menginginkan mobil Honda Jazz.

Keduanya, baik isteri muda maupun suami, tampaknya belum memahami batasan kewajiban menafkahi suami atas isteri.

Suami berkewajiban menafkahi isteri hanya pada kebutuhan primer seperti pangan (makan & minum), sandang (pakaian) dan papan (tempat tinggal).

Bahasa awamnya, mampu membedakan antara kebutuhan dan keinginan. 

Kebutuhan itu maksudnya kebutuhan primer sebagaimana penjelasan diatas. Sedangkan keinginan maksudnya kebutuhan sekunder dan tersier.

Pembedaan ini penting untuk meredam keinginan manusia (baca : isteri muda) yang tak terbatas terhadap kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier.

Juga pengetahuan ini mampu mengurangi tingkat stres manusia (baca : suami) terhadap batas kewajibannya sebagai suami. 

Akibat tak paham, suami menjadi stress akibat permintaan isteri diluar kemampuan dan diluar pemahaman.

Keinginan terhadap kebutuhan sekunder dan tersier nantinya bisa saja dipenuhi melalui 2 filter, yaitu penting dan/atau mendesak.

Ini faktor internal. 

Adapun faktor eksternal, kasus diatas bisa dipicu oleh lingkungan yang bersifat materialistik, termasuk lingkungan online. 

Sekarang, orang lebih mudah cemburu melihat orang lain di medsos punya kendaraan melebihi dirinya. 

Diperparah lagi oleh sistem hukum yang tak membuat efek jera buat pencuri (kecuali pencuri hati). 

Akibatnya orang akan lebih mudah terpicu secara spontan untuk mencuri tanpa pikir panjang lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar